LONGSOR NGANJUK : Pencarian Dihentikan Meski 5 Korban Belum Ditemukan

LONGSOR NGANJUK : Pencarian Dihentikan Meski 5 Korban Belum Ditemukan Petugas menggunakan alat berat untuk mencari korban di area longsor Desa Kepel, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/4/2017). Proses pencarian lima korban longsor di lereng gunung Wilis selama sepuluh hari itu tidak berhasil menemukan korban. (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

    Longsor Nganjuk menyebabkan lima orang tertimbun dan hilang.

    Madiunpos.com, NGANJUK -- Pencarian korban tertimbun tanah longsor di Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/4/2017), dihentikan meskipun belum ada satu pun korban ditemukan.

    Tim gabungan dari SAR, TNI, hingga sukarelawan memutuskan untuk menghentikan pencarian korban setelah sepuluh hari melakukan pencarian dengan menggunakan berbagai peralatan termasuk alat berat.

    Hingga saat ini, lima korban tertimbun tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos masih belum ditemukan.

    "Operasi PPE [pencarian, penyelamatan, dan evakuasi] diputuskan selesai, ditutup, Rabu [19/4/2017]," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, Kamis (20/4/2017).

    Namun dia mengakui hingga saat ini tim masih beraktivitas di lokasi posko di Dusun Sumberbendo, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

    "Hari ini, kegiatan difokuskan pembersihan sisa material longsoran yang menutup atau membendung arus sungai agar aliran sungai berjalan dengan lancar," kata Agus Irianto.

    Menurut dia, pembersihan sisa material itu akan dilakukam tim hingga 22 April 2017.

    Agus menambahkan keputusan untuk menghentikan pencarian korban longsor itu juga melibatkan pembicaraan dengan keluarga korban. Mereka diberi penjelasan terkait dengan hasil pencarian korban pascalongsor yang terjadi Minggu (9/4/2017).

    "Keluarga korban merasa cukup puas dan berterima kasih pada seluruh tim atas upaya PPE yang sudah dilakukan yang melibatkan banyak sumber daya," kata dia.

    Lebih lanjut, di meminta pada warga yang tinggal, terutama di daerah yang rawan longsor, berhati-hati. Mereka diimbau tidak masuk pada zona merah yang sudah diberikan tanda oleh petugas, sebab risikonya tinggi.

    Sebelumnya, sejumlah pejabat juga datang langsung ke lokasi bencana dan bertemu dengan para korban. Di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa, hingga Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.