Merasa Sehat, Ratusan Warga di Kediri Tolak Rapid Test
Warga enggan menjalani rapid test karena takut harus menjalani karantina jika hasilnya reaktif.
Madiunpos.com, KEDIRI -- Mengaku sehat, sekitar 300 warga Kabupaten Kediri unjuk rasa menolak rencana rapid test massal. Mereka berasalan selain sehat juga telah menjalani isolasi mandiri.
Warga yang berunjuk rasa merupakan warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Mereka hanya menolak rapid test, warga juga ingin membuka portal jalan desa. Setelah menjalani isolasi mandiri selama dua pekan karena ada warga yang positif Corona, warga berharap aktivitas kembali normal.
Kota Madiun dan Ngawi Juga Kini jadi Zona Kuning
Warga enggan menjalani rapid test karena takut harus menjalani karantina jika hasilnya reaktif. Mereka juga mengaku dalam kondisi sehat setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
Perwakilan warga Kedak, Abidin menyampaikan, warga yang menolak rapid test sekitar 300 orang. Menurutnya, rencana rapid test membuat warga terutama yang sudah berusia lanjut tidak bisa tidur nyenyak.
"Kami semua warga menolak adanya rapid test. Orang tua mendengar akan ada rapid sudah tidak bisa tidur nyenyak. Kami semua sehat, yang sakit positif Covid-19 sudah diisolasi di gedung sekolah," jelas Abidin di lokasi unjuk rasa, Senin (8/6/2020).
Polisi Ngawi Temukan Pembunuh Janda Yang Tewas Ditutup Jerami
"Dan kami juga ingin agar portal dibuka. Kami sudah isolasi mandiri dua pekan dan sehat. Portal dibuka agar bisa beraktivitas normal," imbuhnya seperti diberitakan Detik.com.
Portal Dibuka
Dalam unjuk rasa tersebut, warga berteriak menyuarakan penolakan rencana rapid test. Namun akhirnya mereka memilih berdiskusi dengan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Kapolsek Semen AKP Siswandi, Danramil, dan pihak Kecamatan Semen.
Dosen Unair Surabaya Bikin Alat Test Covid-19 Daring
"Ini tadi setelah ada diskusi dan ngobrol bersama dengan camat, kapolsek, danramil, warga maupun saya, akhirnya disepakati portal akan dibuka. Namun ada pos penjagaan dari pihak warga, polsek, koramil, kecamatan dan desa. Selain itu, rapid test akan tetap dilakukan kepada mereka yang memiliki keluhan sakit atau tidak dalam kondisi sehat," ujar AKBP Miko, Senin.
"Alhamdulillah ini hanya salah paham saja. Semuanya bisa menahan diri dan saling mengingatkan serta menjaga pola hidup sehat di masa pandemi corona ini," imbuhnya.
Kabar Gembira! 2 Pasien Covid-19 Ponorogo Sembuh, Salah Satunya Karyawati Luwes
Berdasarkan pantauan di lokasi, portal akhirnya dibuka secara gotong royong. Mereka kini menunggu jadwal rapid test.
Sebelumnya, sekitar 300 warga Desa Kedak menjalani isolasi mandiri, setelah ada 20 orang lebih terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terpapar Corona dari klaster pabrik rokok di Tulungagung.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Salut! Ibu-Ibu di Madiun Setiap Hari Bikin Jamu untuk Tetangganya yang Isoman Covid-19
- Warga Magetan Positif Covid-19, Total Menjadi 123 Orang
- Waduh! Dua Kepala Dinas di Surabaya Positif Covid-19
- Positif Covid-19, Kabag Kesra di Batu Diminta Isolasi Mandiri
- Dokter Umum di Bojonegoro Positif Corona, Harus Berpisah Dengan Anaknya
- Bertambah Lima Kasus, Pasien Covid-19 di Kediri Jadi 79 orang
- Hasil Rapid Test 22 Tenaga Kesehatan Puskesmas di Banyuwangi Reaktif
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.