MUSLIMAT NU : Di Depan Muslimat NU Ngawi, Khofifah Singgung Sinetron dan Narkoba

MUSLIMAT NU : Di Depan Muslimat NU Ngawi, Khofifah Singgung Sinetron dan Narkoba Suasana saat Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberikan pengarahan pada Pelantikan Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngawi Periode 2015-2020 di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (7/11/2015) sore. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Muslimat NU Ngawi menggelar Pelantikan Pengurus Periode 2015-2020 yang dihadiri Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

    Madiunpos.com, NGAWI -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara Pelantikan Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngawi Periode 2015-2020 di GOR Bung Hatta, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (7/11/2015) sore.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, kedatangan Khofifah di Gor Bung Hatta yang agak terlambat dari rencana awal, yakni baru tiba sekitar pukul 15.30 WIB tersebut, lantas disambut riuh puluhan ribu anggota Muslimat NU Ngawi. Setelah mendengar sambutan dari Pj Bupati Ngawi Sudjono, Khofifah mendapat giliran naik mimbar untuk memberikan pengarahan.

    Khofifah menyampaikan banyak hal terkait dinamika organisasi Muslimat NU dalam pengarahannya. Dia mengajak jemaah atau anggota Muslimat NU yang tidak lain anggotanya didominasi oleh kaum ibu-ibu tersebut mampu mendorong kualitas umat bangsa Indonesia. Khofifah mengajak jemaah Muslimat NU perkuat agenda majelis taklim atau pengajian.

    “Panjengengan pukul 20.00 WIB di depan TV menyaksikan sinetron, nggih mboten? Setelah menyaksikan sinetron baru ingat salat isya. Kalau ada iklan baru buru-buru salat isya. Kalau seperti itu, salat isya khusyuk nopo khusyuk? Yen pengen surganipun Gusti Allah harus lebih bertakwa. Pengaosan-pengaosan Muslimat saya minta tolong [didirikan]. Ini tiang kita untuk mengawal umat. Termasuk, perlu dikawal juga Koperasi Anisa, YKM [Yayasan Kesejahteraan Muslimat] untuk melayani umat,” kata Khofifah.

    Bukan hanya itu, Khofifah juga menyinggung masalah narkoba yang telah merenggut masa depan banyak anak muda di Indonesia. Politisi perempuan asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menginginkan jemaah Muslimat NU di Ngawi dan seluruh Indonesia untuk membantu dalam memberikan pemahaman bahaya narkoba di lingkungan masing-masing.

    “Pak Presiden menyampaikan pada Januari lalu tolong direhabilitasi yang terlanjur telah menjadi korban [penggunaan narkoba]. Tapi, pengedar [narkoba] harus dihukum berat. Saya ingin matur pada panjengan, kita ada PR [pekerjaan rumah], yakni narkoba ini. Selama setahun sudah menghabiskan duit rakyat bisa tembus Rp63 triliun. Bayangkan Kyai Abdul Aziz kalau punya Rp63 trilun bisa untuk bangun pesantren berapa? Kalau dipakai usaha ekonomi produktif, berapa rakyat yang bisa sejahteraa?” harap Khofifah.



    Editor : Adib M Asfar

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.