Naikkan Atap Pasar Legi, Bupati Ponorogo Gelar Prosesi Munggah Molo

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menggelar ritual Munggah Molo dalam pembangunan Pasar Legi, Rabu (5/8/2020).

Naikkan Atap Pasar Legi, Bupati Ponorogo Gelar Prosesi Munggah Molo Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, bersama Anggota Komisi V DPR RI yang juga istru bupati, Sri Wahyuni, menyiram besi rangka atap gedung baru Pasar Legi saat prosesi Munggah Molo, Rabu (5/8/2020). (Istimewa/Pemkab Ponorogo)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menggelar ritual Munggah Molo dalam pembangunan Pasar Legi, Rabu (5/8/2020). Prosesi Munggah Molo ini akrab di telinga masyarakat Ponorogo dalam rangka untuk menaikkan rangka atau atap bangunan.

    Prosesi Munggah Molo ini dilaksanakan tepat pada Rabu Pon (penanggalan Jawa) tepat pukul 08.20 WIB.

    sebelum atap dinaikkan, terlebih dahulu bupati menanam paku emas seberat 20 gram di salah satu rangka besi yang sudah dilubangi dan kemudian dilas dan dicat. Sebelumnya, rangka atap itu telah disiram dengan air kembang tujuh rupa.

    Hasil Rapid Test Reaktif, Satu Penumpang di Stasiun Madiun Dilarang Naik Kereta Api

    selain menanam paku emas, dalam kegiatan itu pun didoakan oleh tokoh agama, yakni Ketua MUI Ponorogo, KH Ansor Rusdi dan KH Bahtiar Harmi. Prosesi diakhiri dengan pemotongan tumpeng.

    Ipong menjelaskan Munggah Molo sengaja dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2020 karena tepat masuk wuku Tolu. Tolu artinya wahyu dadi. Wahyu dadi diyakini akan membuat segala hal yang dikerjakan pada saat-saat tersebut akan terwujud dengan baik atas kehendat Tuhan.

    Untuk waktunya dipilih pukul 08.20 WIB, lanjut Ipong, karena pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB dipercayai akan mendatangkan banyak rezeki. Pada pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB akan menghadirkan kewibawaan dan pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB akan membawa guyub rukun.

    “Saya memilih memulai rangkaian acara sejak pagi tadi pukul 06.00 WIB dengan khataman Alquran, baca doa khotmil Quran, dilanjutkan dengan proseso siram molo, pasang paku, dan menaikkan molo. Dari tiga hal yang sudah kita lalui itu, maka kita berharap Pasar Legi ini nantinya akan mendatangkan banyak rezeki, berwibawa, dan pedagangnya guyub rukun,” terangnya yang dikutip Madiunpos.com dari siaran pers.

    Dapat Bantuan Smartphone, Siswa SD di Madiun Ini Tak Perlu Lagi Seberangi Sungai untuk Belajar Daring

    Bupati menuturkan prosesi Munggah Molo menjadi bagian adat istiadat masyarakat Jawa. Prosesi ini memiliki makna dan harapan yang sangat besar. Munggah Molo sejajar dengan ndhudhuk ris atau pasang pondasi atau groundbreaking. Menurutnya dalam pelaksanannya perlu sebuah prosesi selamatan secara adat dan keagamaan agar selamat, lancar, dan mendapatkan berkah dari Tuhan.

    “Munggah Molo perlu diprosesikan karena hal ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah. Karena ini sebuah prosesi, maka saya memilih sesuai apa yang menjadi keyakinan, kebaikan, menurut penanggalan Jawa,” jelasnya.

    Lebih lanjut, untuk pekerjaan struktur diperkirakan sudah mencapai 100% dalam beberapa hari ke depan. Dengan rampungnya pembangunan struktur bangunan ini, berarti hampir separuh tahapan pembangunan telah dilalui. Diperkirakan pekerjaan gedung rampung Desember 2020. Sedangkan finishing akan rampung Februari 2021.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.