NARKOBA MADIUN : Sipir dan Napi LP Madiun Dites Urine, Begini Hasilnya

NARKOBA MADIUN : Sipir dan Napi LP Madiun Dites Urine, Begini Hasilnya Pintu utama LP Madiun (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

    Narkoba Madiun terus diberantas penyalahgunaannya dengan berbagai upaya.

    Madiunpos.com, MADIUN -Para sipir dan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP/Lapas) Kelas 1 Madiun menjalani tes urine dadakan untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba di LP setempat.

    Kegiatan itu digelar Kementerian Hukum dan HAM yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Widodo Ekatjahjana, Senin (16/5/2016). Tes urine juga melibatkan petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur.

    "Kegiatan ini merupakan bagian dari kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah untuk perang melawan narkoba. Jadi nanti, siapapun, pejabat eselon satu atau bahkan Pak Menteri sekalipun, bisa sewaktu-waktu melakukan tes urine secara mendadak," ujar Widodo kepada wartawan.

    Widodo menambahkan kunjungan dan tes urine mendadak dilakukan sebagai langkah pencegahan ataupun peringatan untuk mengetahui sejauh mana tingkat sterilisasi pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, terlebih di LP Madiun.

    Tes urine dilakukan secara acak terhadap perwakilan sipir dan narapidana. Terutama adalah narapidana yang tersangkut kasus narkoba. Hasil tes urine dari puluhan narapidana tersebut diketahui negatif atau tidak ada yang menggunakan narkoba.

    Widodo memastikan, tes serupa akan rutin dilakukan secara mendadak di lingkungan seluruh LP yang ada di Indonesia. Bahkan, direncanakan, tes dilakukan dengan cara yang lebih canggih.

    Di antaranya dengan melakukan tes rambut kepada narapidana ataupun petugas LP guna mendeteksi adanya penyalahgunaan narkoba oleh yang bersangkutan.

    "Diharapkan, dengan tes urine yang rutin dilakukan tersebut, setahap demi setahap tapi pasti, kita dapat membersihkan seluruh lapas dan rutan di Indonesia agar bebas dari peredaran maupun pengguna narkoba," kata dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.