Pakar China Sebut Mutasi Virus Corona di Malaysia Wajar

Mutasi virus corona yang terjadi di Malaysia merupakan hal wajar. Mutasi virus ini lebih mudah 10 kali lipat.

Pakar China Sebut Mutasi Virus Corona di Malaysia Wajar Ilustrasi virus corona. (freepik)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Mutasi virus corona yang terjadi di Malaysia merupakan hal wajar. Mutasi virus ini lebih mudah 10 kali lipat.

    Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, Mutasi D614G dari virus SARS-CoV-2 memiliki kemampuan 10 kali lipat mudah menginfeksi pada seseorang di Malaysia. Ia mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati.

    Kasus serupa juga terjadi di India dan Jepang. Hal ini menjadi perhatian masyarakat internasional di tengah berlangsungnya uji coba vaksin Covid-19.

    "Adalah hal yang normal sebuah virus bermutasi di berbagai negara berbeda dan bahkan di beberapa wilayah di satu negara karena virus itu beradaptasi dengan DNA warga dan lingkungan setempat," kata Wakil Kepala Jurusan Biologi Patogen Wuhan University, Yang Zhanqiu, seperti dilansir Antara, Selasa (18/8/2020).

    Yang menjelaskan satu alur penularan bisa membentuk alur baru jika lebih dari 20 persen genetiknya bermutasi. Namun, mutasi tersebut tidak akan mengubah kemanjuran sebuah obat.

    Perketat Kebijakan

    Kini, para ahli di China berupaya menenangkan masyarakat dengan menjelaskan bahwa mutasi tidak serta-merta mempengaruhi lokasi target vaksin. Selain itu, vaksin eksperimental saat ini biasanya mencakup lebih dari satu lokasi target untuk memastikan kemanjurannya.

    136 Napi Rutan Sumenep Terima Remisi HUT RI

    Mereka juga mendesak pemerintah memperketat kebijakan antiwabah terutama terhadap kasus-kasus impor. Jika China gagal mengendalikan pandemi ini, lanjut Yang, mutasi virus corona akan lebih marak.

    Dalam sebuah studi yang diterbitkan Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, 12 Agustus lalu, dilaporkan sejak akhir Mei, virus corona versi mutasi yang sebelumnya tersebar luas di Eropa merambah Jepang.

    Media lokal Jepang menyebutkan sebagian besar pasien baru-baru ini terkonfirmasi positif diyakini terinfeksi akibat mutasi virus corona.

    Dalam penelitian terdahulu, virus yang mengandung D614G telah menyebar di Eropa pada awal Februari dan kemudian membentuk alur penularan di seluruh dunia.

    Alur penularan tersebut biasanya bermutasi ke berbagai jenis sel manusia, termasuk sel dari paru-paru, hati dan usus besar.

    Global Times menyebutkan alur dari Eropa itulah yang pada akhirnya terdeteksi saat kasus gelombang baru wabah Covid-19 ditemukan di Pasar Induk Xinfadi, Beijing, pada Juni.

    Lembaga Pemasyarakatan Kota Probolinggo Ingin Dijadikan Ponpes



    Editor : Cahyadi Kurniawan

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.