Para Pelaku Wisata Mendesak Kawasan Bromo Dibuka Kembali

Selama pandemi Corona, wisata Gunung Bromo ditutup total. Kini para pelaku wisata mendesak pemerintah atau dinas terkait segera membukanya kembali.

Para Pelaku Wisata Mendesak Kawasan Bromo Dibuka Kembali Lautan pasir Gunung Bromo. (Detik.com)

    Madiunpos.com, PROBOLINGGO -- Kini para pelaku wisata di Probolinggo mendesak pemerintah segera membuka kembali kawasan wisata Gunung Bromo. Hal ini untuk menyambut new normal.

    Seperti disampaikan Digdoyo Jamaludin yang merupakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo.

    "Kami berharap pemerintah di saat sambut new normal, segera membuka Wisata Bromo. Karena semua para pelaku Wisata Gunung Bromo sudah siap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan Satgas Gugus Tugas Covid-19. Agar penderitaan para pelaku wisata segera berakhir," kata Digdoyo, Minggu (28/6/2020).

    Sabar, Destinasi Wisata Gunung Bromo Belum Dibuka Lagi

    Selama pandemi Corona, wisata Gunung Bromo ditutup total. Tidak adanya aktivitas wisata membuat ekosistem kawasan tersebut terjaga dengan baik. Namun di sisi lain, para pelaku wisata terpuruk karena tidak ada penghasilan.

    Penutupan wisata Gunung Bromo oleh pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Penutupan mencakup semua sektor wisata di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

    Makam Didi Kempot Bakal Jadi Destinasi Wisata Religi, Istri Pertama Dukung Penuh

    Sejak 19 Maret hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan wisata Gunung Bromo dibuka. Penutupan itu dinilai berdampak ke para pelaku wisata. Seperti para pengusaha hotel, vila, transportasi Jeep dan kuda, serta para travel. Mereka kehilangan penghasilan selama penyebaran Covid-19.

    Terlebih, sebelum ditutup karena pandemi Corona, Wisata Bromo juga sudah ditutup selama sebulan dalam acara Car Free Month.

    Uji Coba New Normal, Destinasi Wisata Telaga Sarangan Dibuka Lagi

    Di wilayah Bromo khususnya di Kabupaten Probolinggo, ada 18 hotel, 90 home stay dan 13 rumah makan. Total ada 1.050 pelaku wisata yang terdampak penutupan Wisata Gunung Bromo.

    Menyambut new normal, pelaku wisata berharap Bromo kembali dibuka. Semua hotel yang berada di sekitar lereng Gunung Bromo sudah mempersiapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Banyak juga pengusaha hotel yang melakukan pembersihan dan pengecatan hotel dan home stay-nya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.