Pedagang Pasar Burung Madiun Keluhkan Keberadaan Pedagang Liar

Pedagang Pasar Burung Sri Jaya Kota Madiun mengeluhkan maraknya pedagang liar yang menutup akses masuk pasar tersebut.

Pedagang Pasar Burung Madiun Keluhkan Keberadaan Pedagang Liar Kondisi Pasar Burung Sri Jaya Kota Madiun, Selasa (17/3/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pedagang Pasar Burung Sri Jaya Kota Madiun mengeluhkan maraknya pedagang liar yang menutup akses masuk pasar tersebut. Pedagang meminta supaya pemkot segera menata pedagang liar itu.

    Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sri Jaya, Saki, mengatakan kondisi pasar tradisional tersebut sangat tidak tertata setiap hari Minggu. Hal ini karena banyak pedagang liar yang datang untuk berjualan di kawasan pasar tersebut.

    Dia mengaku tidak mempermasalahkan keberadaan pedagang liar tersebut. Namun, dia hanya meminta supaya lokasi berjualannya ditata. Sehingga tidak mengganggu pedagang yang ada di dalam pasar.

    Bangun Ekonomi Madiun, Wali Kota Serap Aspirasi Pedagang dan Pelaku UMKM

    “Jalan pasar itu kan sempit, setiap hari Minggu pasti penuh pedagang kaki lima. Pedagang yang jualan itu bukan dari pasar, tetapi pedagang dari luar,” jelas dia seusai Sarasehan Forum Komunikasi Perencanaan Perubahan Anggaran Tahun 2022 dan Rencana Anggaran Tahun 2022 Dinas Perdagangan Kota Madiun di Sun Hotel, Selasa (16/3/2021).

    Saki merasa tidak memiki kewenangan dan kuasa untuk mengatur para pedagang liar tersebut. Untuk itu, dia berharap pemkot bisa merespon dengan menata pedagang-pedagang itu.

    “Mereka sulit diarahkan. Tapi, kami mau menegur mereka, kami ini siapa. Lebih baik saya diam,” ujar dia.

    Bikin Ngakak! Anggota Polisi di Madiun Ini Merapal Doa saat Disuntik Vaksin

    Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansor Rasidi, mengakui kondisi Pasar Burung memang telah over kapasitas pedagang. Pihaknya berjanji akan menertibkan pedagang liar di pasar tersebut dalam dua bulan ke depan.

    Salah satu solusi yang ditawarkan yakni dengan memfasilitasi para pedagang tersebut supaya mau berpindah ke Pasar Kotak yang juga berada di kawasan tersebut.

    “Itu memang banyak pedagang dari luar kota, terutama saat hari Minggu. Kami tidak serta merta melarang pedagang dari luar kota, tetapi kami akan menatanya,” kata dia.

    Ansor memahami kesulitan yang dialami pedagang di dalam pasar. Karena keberadaan pedagang yang berjualan di luar pasar berdampak pada sepinya pengunjung yang masuk ke dalam pasar.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.