Pemkot Madiun Pasang 50 Rambu Kesiapsiagaan Bencana

Mitigasi bencana digencarkan Pemkot Madiun untuk mengantisipasi terjadinya bencana serta meminimalisasi dampaknya.

Pemkot Madiun Pasang 50 Rambu Kesiapsiagaan Bencana Petugas gabungan membersihkan salah satu sungai di Kota Madiun, akhir Februari 2020. (Istimewa-Pemkot Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Bencana alam bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu dan kondisi. Untuk itu, mitigasi bencana atau pengurangan risiko bencana perlu dilakukan sebagai bagian dari kewaspadaan.

    Pemerintah Kota Madiun secara rutin melakukan upaya mitigasi bencana. Tidak hanya melalui pembangunan fisik, tetapi juga dengan membekali masyarakat tentang kebencanaan dan bagaimana menanganinya.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Agus Hariono, mengatakan sekitar 50 rambu tentang kebencanaan telah terpasang . Rambu tersebut berisikan peringatan tentang daerah rawan banjir, jalur evakuasi, hingga titik kumpul. "Sebanyak 50 rambu kesiapsiagaan bencana itu bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Agus, Jumat (6/3/2020).

    Petugas BPBD Kota Madiun memasang rambu titik kumpul di salah satu jalan di wilayah Kota Madiun.(Istimewa-Pemkot Madiun)

    Rambu kesiapsiagaan bencana itu seluruhnya dipasang di Kecamatan Kartoharjo. Tepatnya di empat kelurahan yaitu Kelun, Rejomulyo, Pilangbango, dan Tawangrejo. Ini karena empat kelurahan itu menjadi langganan banjir saat musim hujan.

    Antisipasi Banjir, Pemkot Madiun Bersihkan Seluruh Sungai

    Dengan adanya rambu peringatan itu diharapkan bisa mempermudah warga sekitar menuju lokasi yang aman serta meminimalkan korban jika terjadi bencana.

    Menurutnya bencana alam bukan hanya urusan pemerintah, tetapi menjadi urusan bersama. Sehingga kesadaran masyarakat terhadap penanganan bencana juga sangat perlu dilakukan.

    Agus menuturkan pemasangan rambu-rambu ini sangat penting karena bisa menjadi acuan bagi masyarakat saat terjadi bencana alam. Semisal rambu titik kumpul yaitu untuk mengarahkan masyarakat menuju ke lokasi yang aman dari bencana alam.

    Pemkot Madiun Terapkan Smart Economy Untuk Kembangkan Perekonomian Masyarakat

    "Ketika ada kejadian bencana, masyarakat tinggal menuju ke satu titik kumpul," jelas dia.

    Selain pemasangan rambu-rambu siaga bencana itu, Pemkot juga rutin melakukan simulasi tanggap bencana seperti bencana kebakaran. Dalam simulasi itu melibatkan masyarakat umum.

    eperti pada Kamis (5/3/2020), sebanyak 70 siswa-siswi perwakilan sejumlah SMP negeri maupun swasta di Kota Madiun mengikuti pelatihan penanggulangan bencana dan pascabencana.

    Tim pelatih dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Madiun memberikan pengetahuan tentang pengenalan jenis-jenis bencana dan upaya penanganan pascabencana. Selain itu peserta juga dilatik mendirikan posko bencana, membantu mengurangi trauma korban bencana, dan lainnya.

    Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Madiun Ajak Masyarakat Senam Bersama

    Sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana alam, BPBD juga menyiagakan personel untuk patroli setiap lima jam sekali di tiga kecamatan di Kota Madiun. Ini untuk memastikan saat ada bencana alam bisa segera ditangani oleh petugas. (Adv)

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.