Pemkot Madiun Segera Beli Alat Pengambilan Plasma Konvalesen

Pemerintah Kota Madiun segera membeli alat untuk mengambil plasma konvalesen dari penyintas Covid-19.

Pemkot Madiun Segera Beli Alat Pengambilan Plasma Konvalesen Penyintas Covid-19 asal Sawojajar, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Imam Masyhuri, mendonorkan plasma konvalesen Covid-19 di PMI Kota Malang, 2 Desember 2020. (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun segera membeli alat untuk mengambil plasma konvalesen dari penyintas Covid-19. Terlebih saat ini sudah ada 1.201 pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh dan siap melakukan plasma konvalesen.

    Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pemkot akan membeli alat pengambilan plasma konvalesen. Hal ini karena di wilayah Jawa Timur bagian barat belum ada daerah yang memiliki alat tersebut.

    Plasma konvalesen ini sangat penting untuk kesembuhan pasien positif Covid-19. Sehingga nantinya akan bisa menekan angka kematian yang saat ini masih terus terjadi.

    Tipu Pengusaha Ayam, Pria Madiun Dibekuk Polisi

    “Angka kematian kita masih terus ada. Sehari ada satu orang yang mati. Ini yang membuat saya prihatin,” kata dia.

    Data per Kamis (25/2/2021), ada penambahan kasus positif di Kota Madiun sebanyak 22 orang. Dengan demikian total kasus positif mencapai 1.426 orang dan 97 pasien meninggal dunia. Sedangkan untuk pasien sembuh hingga kini sudah mencapai 1.201 orang.

    Dengan pasien yang sembuh sebanyak itu, kata Maidi, tentu plasma konvalesen mereka akan dibutuhkan bagi pasien positif baru. Sehingga penyembuhan pasien positif bisa cepat dilakukan.

    Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, 4.400 Warga Madiun Disuntik

    “Alatnya kita belikan. Jadi, kalau ada orang yang mau menyumbangkan plasma konvalesen bisa diwadahi,” ujar dia.

    Kepala Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Madiun, Dwi Santoso, mengatakan PMI Kota Madiun masih menunggu realisasi pencairan anggaran dari pemkot untuk membeli alat yang digunakan mengambil plasmas konvalesen. Kebutuhan anggaran untuk membeli alat tersebut senilai Rp1 miliar dan sudah diajukan awal Febaruari 2021.

    “Sudah kami ajukan anggarannya, tetapi belum turun,” terang dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.