Pemkot Madiun Siapkan 13 Sekolah Untuk Karantina Pemudik

Pemkot Madiun menyiapkan 13 gedung sekolah untuk jadi ruang karantina pemudik.

Pemkot Madiun Siapkan 13 Sekolah Untuk Karantina Pemudik Petugas menyemprotkan disinfektan kepada pengendara sepeda motor yang melewati jalan raya di Kota Madiun, Sabtu (28/3/2020). (Istimewa-Pemkot Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun menyiapkan 13 sekolah untuk tempat isolasi bagi warga yang masuk kategori orang dalam risiko (ODR). Tepatnya untuk mengarantina warga perantau atau pemudik yang datang ke Kota Madiun.

    Warga Kota Madiun yang merantau, terutama berasal dari zona merah corona, otomatis masuk kategori ODR. Belakangan ini, banyak warga perantau yang pulang ke kampung halaman di Kota Madiun. Padahal, kedatangan mereka ini sangat rentan menyebarkan virus corona. Bisa saja mereka menjadi carrier atau pembawa corona, tetapi tidak sadar akan potensinya itu.

    Baru 6.263 dari 16.600 Rapid Tester Terpakai, Gubernur Jatim: Gunakan Semua!

    Data per Senin (6/4/2020) ada 371 ODR di Kota Madiun. Dari ratusan orang itu, baru 42 ODR yang dinyatakan selesai menjalani masa pemantauan. Mereka telah melaksanakan masa isolasi secara mandiri selama 14 hari dan tidak sakit. Sehingga saat ini masih ada 329 ODR yang dipantau.

    Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Madiun, Noor Aflah, mengonfirmasi pemanfaatan 13 gedung sekolah untuk ruang karantina. Menurutnya, ini sejalan dengan instruksi Gubernur Jatim untuk menjadikan gedung sekolah sebagai lokasi karantina pemudik.

    “Mungkin mereka tidak sakit. Tetapi tetap kita pantau. Untuk itu pihak keluarga harus melapor kalau ada anggota keluarganya yang pulang dari luar daerah,” kata dia, Senin.

    Dinas Pendidikan Jatim Perpanjang Masa Belajar Di Rumah 2 Pekan

    Lebih jauh, Aflah menuturkan ada dua orang dalam pengawasan (ODP) yang juga dinyatakan  negatif corona. ODP ini merupakan warga yang memiliki riwayat dari daerah zona merah yang memiliki gejala demam, batuk, maupun pilek. Dengan kondisi tersebut, ODP di Kota Madiun tinggal 25 orang.

    “Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sudah tidak ada. Karena delapan orang PDP yang sebelumnya sudah terkonfirmasi negatif,” ujarnya.

    Dia meminta kepada masyarakat Madiun di perantauan untuk menahan diri supaya tidak pulang sementara waktu. Warga perantauan cukup mengikuti instruksi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.