Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka per 1 Oktober, Perhatikan Aturan Baru Ini
Ada ketentuan baru yang harus dipenuhi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Semeru.
Madiunpos.com, LUMAJANG -- Mulai Kamis, 1 Oktober 2020, jalur pendakian ke puncak Gunung Semeru kembali dibuka. Tentunya pembukaan kembali jalur pendakian ini dibarengan dengan sejumlah pembatasan.
Selain pembatasan kuota dan kewajiban memakai masker, ada 13 peraturan baru jika traveler ingin bertualang di sana selama masa new normal ini. Dalam pembukaan gerbang Gunung Semeru kali ini, pendaki hanya diberi waktu jelajah selama dua hari satu malam. Jadi, traveler harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin serta menentukan target yang jelas.
Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Per 1 Oktober
Di samping itu, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga memiliki aturan terbaru yang diterapkan di kawasannya. Apa saja? Berikut daftar 13 aturan mendaki Gunung Semeru setelah setahun ditutup untuk pendakian itu, seperti dilansir detik.com, Selasa (29/2/2020):
1. Tidak ada tiket on the spot. Pembelian tiket hanya dilakukan secara online di bookingsemeru.bromotenggersemeru.org
2. Batas lama pendakian hanya dua hari satu malam
3. Batas akhir pendakian yang diizinkan yakni Kalimati, sesuai rekomendasi PVMBG Pos Gunung Sawur Lumajang
4. Mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati. Isinya maksimal 50% dari kapasitas dengan jarak per tenda sejauh 2 meter
5. Kuota pendakian 20% dari kuota normal atau 120 pengunjung per hari
6. Surat keterangan sehat asli dari dokter, bertanda tangan dan berstempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari H pendakian
7. Usia pendaki Gunung Semeru yang diperkenankan lebih dari 10 tahun dan kurang dari 60 tahun
Keluarkan 17 Kali Letusan, Status Gunung Semeru Jadi "Waspada"
8. Wajib cek suhu tubuh. Jika suhu di atas 37.30 derajat sebanyak dua kali dengan jarak lima menit tidak akan diperkenankan naik
9. Menggunakan masker dan membawa cadangan minimal 4 buah
10. Membawa hand sanitizer
11. Menggunakan peralatan pribadi untuk berbagai keperluan, seperti perlatan makan, minum, ibadah dan lain-lain
12. Menjaga jarak dengan pendaki lain, tidak berkerumun, dan selalu menjaga ketertiban
13. Menjaga etika batuk dan bersin dengan menutup menggunakan tisu, masker atau dengan siku serta tidak meludah sembarangan.
Cara Warga Lereng Gunung Wilis Mempertahankan Sumber Kehidupan Mereka
"#sahabatmentaritengger, inilah hal-hal utama yang wajib sahabat persiapkan untuk pendakian ke Gunung Semeru pada tahap pertama menuju adaptasi kebiasaan baru ya," jelas TNBTS dalam unggahan terbaru di Instagram resminya, Senin (28/9/2020).
Jalur pendakian Gunung Semeru, sudah ditutup total pada 19 September 2019 . Tujuan penutupan itu untuk memulihkan ekosistem di jalur pendakian.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Gunung Semeru Meletus, Puluhan Warga Mengungsi
- Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru terjang Dua Sungai
- Libur Lebaran 2021, Kawasan Wisata Gunung Bromo dan Semeru Ditutup
- Terjebak Banjir Lahar Gunung Semeru, 20 Tenaga Medis Dievakuasi Pakai Ekskavator
- Kawasan Semeru Hujan Deras, Lahar Dingin Terjang Lahan Pertanian
- Terseret Lahar Dingin Semeru, Mobil Ditemukan Tinggal Rangka Sejauh 6 Kilometer
- Seret Mobil, Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Juga Timbun Musala dan Warung
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.