PENIPUAN PONOROGO : Bermodus Pengobatan Pakai Alquran, Komplotan Ini Tipu Warga hingga Ratusan Juta Rupiah

PENIPUAN PONOROGO : Bermodus Pengobatan Pakai Alquran, Komplotan Ini Tipu Warga hingga Ratusan Juta Rupiah Aparat Polres Ponorogo menunjukkan sejumlah barang bukti penipuan bermodus pengobatan pakai Alquran, Senin (9/10/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Komplotan penipu dengan modus pengobatan pakai Alquran ditangkap polisi.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Tiga pria yang termasuk jaringan penipuan lintas provinsi ditangkap aparat Polres Ponorogo. Terakhir, komplotan ini menipu dengan modus dapat mengobati penyakit menggunakan kitab suci Alquran.

    Tiga pria yang ditangkap tersebut adalah Joko Pramono, 35, warga Desa Jatisari, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Samsul, 52, warga Lebak Pandegelang, Banten, dan Anton Kaelani, 59, warga Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kabupaten Lahat.

    Selain tiga pria yang telah ditangkap itu, ada dua pelaku yang masih buron yaitu Asrad, 35, dan Dodi, 29, keduanya warga Palembang. Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Darmawan, mengatakan pengungkapan komplotan penipuan ini berdasar laporan Radita Febriyanti, 25, warga Kelurahan Tonatan, Ponorogo.

    Radita menjadi korban penipuan itu saat berada di pusat perbelanjaan PCC di Jl. Ir. Juanda, Ponorogo, Sabtu (9/9/2017) sekitar pukul 11.30 WIB. Rudi menuturkan saat itu korban sedang belanja di pusat perbelanjaan itu dan bertemu lima orang.

    Mereka kemudian berkenalan dan pelaku mengaku bisa mengobati orang sakit dengan kitab suci Alquran. Pelaku memberi tahu Radita sedang menderita suatu penyakit yang cukup parah. Penyakit ini bisa terlihat dari aura wajahnya.

    "Pelaku melakukan berbagai hal untuk meyakinkan korban," kata dia kepada wartawan di Mapolres Ponorogo, Senin (9/10/2017).

    Pelaku berusaha meyakinkan Radita bahwa penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan dengan Alquran dan melalui media telur. Salah satu dari komplotan itu kemudian berpura-pura membeli telur dan memecahnya di depan Radita.

    Di dalam telur itu terdapat batu yang dikatakan sebagai penyakit di dalam tubuh Radita. Selanjutnya, kartu ATM milik Radita diserahkan ke pelaku dan tidak dikembalikan. Uang senilai Rp124 juta di rekening Radita ludes digasak pelaku.

    Polisi yang menerima laporan itu kemudian melihat rekaman kamera CCTV di pusat perbelanjaan tersebut. Dalam rekaman kamera CCTV itu terlihat jelas wajah sejumlah pelaku.

    Berbekal alat bukti tersebut polisi menangkap ketiga pelaku saat berada di Pasuruan. Di lokasi hanya ada tiga pelaku, sedangkan dua pelaku lainnya tidak ada di lokasi.

    "Kami menyita sejumlah barang bukti berupa mobil, HP, ATM, baju-baju, dan lainnya," kata dia.

    Berdasarkan pemeriksaan komplotan ini telah beraksi di wilayah Malang, Jakarta, dan daerah lain. "Dia mencari korban secara acak. Saat di Ponorogo, mereka kebetulan mendapat korban dengan ATM berisi ratusan juta rupiah," ujar dia.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.