PERTANIAN NGAWI : Ngawi Butuh Belasan Embung dan Bendungan

PERTANIAN NGAWI : Ngawi Butuh Belasan Embung dan Bendungan Ilustrasi (JIBI/dok)

    Pertanian Ngawi selama ini mengandalkan air hujan untuk itu dibutuhkan embung dan bendungan untuk menampung air.

    Madiunpos.com, MADIUN — Bupati Ngawi Budi Sulistyono mangatakan Kabupaten Ngawi membutuhkan belasan waduk dan satu bendungan untuk memenuhi kebutuhan air bagi petani. Ini karena sebagian besar pertanian di Ngawi hanya mengandalkan air hujan atau pertanian tadah hujan.

    “Kami sangat membutuhkan embung dan bendungan, ini supaya saat musim kemarau, petani di Ngawi masih bisa menanam padi dan bisa mengairi areal persawahan mereka. Persawahan di Ngawi merupakan sawah tadah hujan,” kata Budi kepada Madiunpos.com seusai mengikuti acara acara Rapat Koordinasi dalam Rangka Pengamanan Harga Gabah yang Anjlok Saat Panen Raya di Sentra Produksi di Aula Korem 081/Dhirotsaha Jaya Madiun, Kamis (3/3/2016).

    Budi menyampaikan dalam pembangunan embung dan bendungan tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk itu, perlu ada campur tangan dari pemerintah pusat.

    Menurut dia, Pemkab Ngawi sudah menyiapkan detail engineering design (DED) pembangunan embung yang siap dipresentasikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    “Setidaknya dalam pembangunan 10 embung saja membutuhkan Rp200 miliar. Ini kalau dibebankan ke APBD kabupaten ya tidak akan bisa, perlu ada campur tangan dari pemerintah pusat,” ujar dia.

    Untuk pembangunan bendungan, kata Budi, Pemkab Ngawi juga telah menyediakan lokasi di Kecamatan Karangjati. Dalam pembangunan bendungan ini dibutuhkan anggaran sneilai Rp150 miliar. Bendungan ini nantinya juga bisa mengaliri dua wilayah yaitu Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.

    “Kalau memang produksi padi harus ditingkatkan tentu harus ada fasilitas yang mendukung. Salah satunya memnuhi kebutuhan air petani,” kata Budi.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan untuk kebutuhan embung pemerintah daerah bisa mengajukan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Dan itu bisa langsung dikirimkan ke Kementerian Pertanian.

    Menurut Mentan, air merupakan kebutuhan utama dalam bertani. Untuk itu, ketersediaan air sangat berpengaruh pada produktivitas petani.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.