Polisi Ponorogo Juga Sita 69 Sepeda Motor Milik Pendekar PSHT

Polisi Ponorogo Juga Sita 69 Sepeda Motor Milik Pendekar PSHT Petugas kepolisian memeriksa sepeda motor milik warga PSHT yang hendak mengikuti Suran Agung 2017 di sekitar Pasar Sleko, Kota Madiun, Kamis (21/9/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Petugas kepolisian Ponorogo menyita 69 sepeda motor milik pendekar PSHT yang hendak Suroan di Kota Madiun.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Selain polisi Kota Madiun yang menyita puluhan sepeda motor pendekar dari PSHT, aparat Polres Ponorogo juga menyita 69 unit motor serta memulangkan secara paksa 104 pendekar yang hendak mengikuti kegiatan Suroan di Kota Madiun, Kamis (21/9/2017).

    Pendekar dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang dipulangkan secara paksa itu berasal dari Tulungagung dan Trenggalek. Mereka dipulangkan menggunakan bus yang difasilitasi Polres Ponorogo.

    Kabag Ops Polres Ponorogo, Kompol Abdul Mukti, mengatakan perayaan Tahun Baru Hijriah yang berbarengan dengan kegiatan Suroan PSHT di Kota Madiun menjadi perhatian kepolisian. Pada puncak kegiatan itu, polisi memperketat penjagaan di pos Mlilir yang merupakan perbatasan Ponorogo dan Kabupaten Madiun.

    Dari hasil operasi, kata Mukti, petugas menyita 69 sepeda motor yang dikendarai 104 pendekar dari wilayah Trenggalek dan Tulungagung. Polisi menyita sepeda motor milik pendekar ini karena melanggar maklumat yang menjadi kesepakatan bersama. Kesepakatan itu menyatakan seluruh peserta Suroan di Kota Madiun tidak boleh mengendarai sepeda motor.

    “Ini kan sudah menjadi maklumat bersama, seharusnya ini dipatuhi. Kalau peserta Suroan ingin ke Madiun ya harusnya naik kendaraan roda empat bukan sepeda motor,” ujar dia kepada wartawan di Mapolres Ponorogo, Jumat (22/9/2017).

    Mukti menuturkan sepeda motor yang disita langsung dibawa ke Mapolres untuk didata. Selain itu, pendekar yang terjaring razia juga langsung dibawa ke Mapolres kemudian dipulangkan menggunakan bus.

    Dari keterangan pendekar yang terjaring dalam razia itu, kata dia, mereka ada yang tidak mengetahui maklumat bersama itu. Namun, ada juga yang memang sengaja datang mengendarai motor dan tidak mengindahkan aturan itu.

    Menurut dia, pemberlakuan aturan ini untuk meminimalkan terjadinya konflik saat kegiatan Suroan berlangsung. Selain itu memastikan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat Ponorogo.

     



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.