Ponorogo Masih Kekurangan 660 Dosis Vaksin Sinovac untuk Nakes

Vaksin Covid-19 Sinovac yang datang di Kabupaten Ponorogo masih kurang sekitar 660 dosis.

Ponorogo Masih Kekurangan 660 Dosis Vaksin Sinovac untuk Nakes Petugas membawa kardus yang berisi vaksin Sinovac di Ponorogo, Selasa (26/1/2021). (Istimewa/Pemkab Ponorogo)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Vaksin Covid-19 Sinovac yang datang di Kabupaten Ponorogo masih kurang sekitar 660 dosis. Padahal jumlah tenaga medis dan kesehatan yang rencananya divaksinasi ada 3.850 orang.

    Sedangkan untuk vaksin yang baru diterima Pemkab Ponorogo sejumlah 3.200 dosis. Vaksin jenis Sinovac ini baru sampai di Ponorogo pada Selasa (27/1/2021) sore.

    Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini, mengatakan untuk suntikan pertama vaksin akan diberikan kepada sepuluh orang tokoh Ponorogo pada Rabu (27/1/2021). Sedangkan untuk tenaga medis dan kesehatan yang mendapatkan vaksin ini ada 3.850 orang.

    Kasus Kerumunan di I-Club Madiun, Personel Viensboys Tak Ditahan Polisi

    Tetapi, pada distribusi tahap awal ini yang dikirim baru sebanyak 3.200 dosis. Sehingga untuk saat ini masih kurang sebanyak 660 dosis.

    “Satu dua hari ini akan datang tambahannya. Begitu terus secara bertahap,” kata Irin yang dikutip dari keterangan resmi.

    Setibanya datang di Ponorogo, ribuan dosis vaksin Sinovac ini langsyng disimpan di mesin pendingin khusus di Gedung Grha Bakti Praja. Ada 80 kardus yang berisi masing-masing 40 dosis vaksin yang masuk dalam alat pendingin itu.

    2.340 Vaksin Sinovac Tiba, Bupati Madiun Siap Divaksinasi Pertama

    Vaksin tersebut akan segera didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk pelaksanaan vaksinasi pada Rabu (27/1/2021) siang. Vaksinasi akan dilakukan di 41 fasilitas kesehatan. Sebanyak 31 puskesmas, enam rumah sakit, dan empat klinik kesehatan.

    Sedangkan untuk jumlah warga yang akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 mencapai 650.000 orang. Jumlah ini merupakan 70% dari total penduduk Ponorogo. Penentuan angka ini berdasarkan pada perhitungan pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.