RADIKALISME : Khofifah Serukan Tolak Khilafah, Inilah Alasannya

RADIKALISME : Khofifah Serukan Tolak Khilafah, Inilah Alasannya Aksi Aliansi Pemuda Islam di Solo, Senin (23/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

    Radikalisme atas nama agama mendapatkan perhatian serius dari sejumlah tokoh agama dan pejabat negara.

    Madiunpos.com, KEDIRI – Menteri Sosial yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyerukan kepada seluruh masyakat, baik di jajaran Nahdlatul Ulama maupun elemen masyarakat lainnya bersatu padu menolak jaringan Islam radikal.

     

    "Ada embrio yang terindikasi jaringan Islam radikal internasional, sehingga harus bergandengan tangan melakukan langkah preventif," katanya saat menghadiri peringatan hari lahir ke-69 Muslimat NU di kantor Muslimat NU Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (29/3/2015).

     

    Ia mengatakan, langkah preventif itu berlaku untuk semua elemen masyarakat maupun seluruh aparatur mulai dari pusat, provinsi, sampai tingkat daerah baik di kota ataupun kabupaten.

     

    Saat ini, indikasi adanya jaringan Islam radikal sudah mulai nampak. Di sejumlah daerah, Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap sejumlah warga yang diduga terlibat jaringan Islam radikal, ISIS. Mereka ditangkap di rumah mereka. Bahkan, ada warga yang nekat ke luar negeri, hendak bergabung dengan ISIS.

     

    Di NU, kata dia, ada doktrin untuk membangun moderasi, keseimbangan pemikiran demi membangun NKRI. NU berusaha membangun demokrasi yang memberikan suasana moderasi dan tidak tertarik pada doktrin yang mengajarkan kekerasan.

     

    Ia juga mengatakan, di Indonesia, yang membawa misi Islam dipersilakan, namun yang dibawa oleh jaringan Islam radikal adalah membawa ideologi ketatanegaraan, membangun sistem politik yang itu bertabrakan dengan NKRI.

     

    "Persoalannya, idiologinya ingin membangun khilafah. Sistem politik itu bertabrakan dengan NKRI," ujarnya.

     

    Pihaknya juga mengajak semua masyarakat untuk bersatu mewaspadai gerakan jaringan Islam radikal. Jaringan ini berkembang di banyak negara, termasuk Eropa. Kekuatan dari jaringan ini juga cukup tinggi, bahkan gerakan ini embrionya sudah sampai Indonesia.

     

    "Mari lakukan langkah proaktif amankan masyarakat supaya tidak tertarik [jaringan Islam radikal]," tegasnya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.