Ramai Dikunjungi Warga, Omzet PKL Bumi Semendung Madiun Capai Rp140 Juta
Perputaran uang di taman wisata Bumi Semendung pun diperkirakan mencapai Rp140 juta per bulan.
Madiunpos.com, MADIUN -- Bumi Semendung, tempat wisata estetik di tengah sawah yang ada di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, ramai dikunjungi warga. Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku usaha makanan dan minuman di lokasi tersebut.
Perputaran uang di taman wisata Bumi Semendung pun diperkirakan mencapai Rp140 juta per bulan. Bahkan, beberapa PKL yang berjualan di tempat itu bisa mendapat omzet hingga Rp30 juta per bulan.
Taman wisata yang memadukan keindahan alam dan pusat kuliner itu memang menjadi primadona. Pengunjung bisa bersantai di gazebo yang disediakan sambil menikmati aneka kuliner dan jajanan yang dijual di lokasi tersebut. Bukan hanya itu, untuk masuk ke taman wisata tersebut pun gratis.
Ketua Paguyuban PKL Bumi Semendung, Sugiharti, mengatakan taman wisata Bumi Semendung ini sebenarnya merupakan fasilitas lapak UMKM yang disediakan Pemkot Madiun. Namun, lapak UMKM di kelurahan ini dikonsep dengan taman wisata yang memanfaatkan area persawahan.
Gubernur Sebut Jatim Bebas Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal
Karena dinilai menarik, kata dia, banyak pengunjung yang datang ke tempat ini. Bahkan pada saat akhir pekan atau hari libur, pengunjung yang datang bisa mencapai 200 orang per hari.
“Kalau pengunjung, hampir setiap hari ada pengunjung yang datang ke sini. Tapi paling ramai ya pas akhir pekan dan hari libur,” kata dia, Senin (14/2/2022).
Tingkat kunjungan yang tinggi itu pun berdampak pada pendapatan para PKL yang berjualan di Bumi Semendung. Dia menyebut omzet penjualan dari seluruh PKL di tempat ini mencapai Rp140 juta per bulan.
Di Bumi Semendung, kata Sugiharti, ada sebanyak 43 PKL yang terdata berjualan. Namun, untuk PKL yang setiap hari berjualan ada 16 orang.
“PKL yang berjualan setiap hari ada 16 orang. Tapi kalau pas akhir pekan, itu ada sekitar 43 orang. Karena ada sebagian PKL yang hanya berjualan saat hari libur saja,” terangnya.
Untuk omzet penjualan masing-masing PKL memang berbeda-beda, yakni antara Rp7 juta sampai Rp30 juta per bulan. Sugiharti sendiri merupakan salah satu PKL yang omzetnya mencapai Rp30 juta per bulan.
Begini Saran Peningkatan Ekonomi di Madiun Raya dari Dosen Unipma
“Saya jualan makanan dan minuman di lapak utama di joglo. Ada tiga yang berjualan di joglo, itu rata-rata omzetnya ya antara Rp20 juta sampai Rp30 juta,” jelasnya.
Pedagang lain di Bumi Semendung, Agus Mashudi, menuturkan tempat wisata ini menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat. Seluruh PKL yang berjualan merupakan warga Kelurahan Klegen. Dengan konsep yang menarik ternyata sangat berdampak pada kesejahteraan PKL. Bukan hanya itu, masyarakat juga semakin berdaya.
“Omzet per bulan saya juga sekitar Rp30 juta. Saya berjualan makanan dan minuman. Dalam menjalankan usaha ini, saya dibantu empat orang,” kata Agus.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Tak Ingin Diklaim Daerah Lain, Pemkot Madiun Daftarkan Madumongso sebagai Warisan Budaya Tak Benda
- Seru! Wisata Edukasi Sungai Mulai Dibuka di Madiun, Bisa Keliling Kali Sambil Belajar
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.