RSU Aisyiyah Ponorogo Mulai Layani Tes PCR, Sehari Bisa Diagnosa 90 Spesimen Corona

Pelayanan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) secara resmi mulai dioperasikan di Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo, Selasa (20/10/2020).

RSU Aisyiyah Ponorogo Mulai Layani Tes PCR, Sehari Bisa Diagnosa 90 Spesimen Corona Pelayanan RT-PCR di RSU Aisyiyah Ponorogo mulai dioperasikan, Selasa (20/10/2020). (Istimewa/Pondok Gontor)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Pelayanan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) secara resmi mulai dioperasikan di Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo, Selasa (20/10/2020).

    Alat PCR bantuan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dan Komunitas Masyarakat Santri (Komas) untuk penanganan kasus Covid-19 di Ponorogo itu seharga Rp3,2 miliar.

    Direktur RSU Aisyiyah Ponorogo, dr. Wegig Wijanarko, mengatakan pihaknya mempersiapkan kedatangan alat PCR ini sekitar dua hingga tiga bulan. Waktu persiapan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana maupun sumber daya manusianya.

    Geram! PLN Gandeng Kepolisian untuk Tertibkan Warga yang Bermain Layang-Layang

    Dia menuturkan alat PCR ini bisa mendiagnosa 45 spesimen dalam satu shift per hari. Penggunaan alat ini juga bisa ditingkatkan menjadi 90 spesimen dengan dua shift kerja.

    “Pelayanan RT-PCR ini merupakan yang pertama di eks. Karesidenan Madiun,” kata Wijanarko dalam keterangan tertulis yang diterima Madiunpos.com.

    Dia menyampaikan Ponorogo akhirnya memiliki layanan PCR untuk melacak Covid-19 ini atas bantuan dan dukungan Komas. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Komas.

    Pelaksana Tugas Bupati Ponorogo, Soedjarno, mengaku bersyukur karena mulai hari ini Ponorogo memiliki alat PCR. Mesin PCR yang dimiliki RSU Aisyiyah ini menjadi yang pertama di Ponorogo.

    Dia menuturkan selama ini spesimen untuk tes swab dari pasien Ponorogo dikirim ke Tulungagung dan Surabaya. Dengan adanya layanan ini, tentu harapannya pendeteksian Covid-19 bisa cepat dilakukan.

    136.000 Bibit Ikan Disebar di Embung Pilangbango, Ada Ikan yang Harganya Capai Rp1,5 Juta Per Kg

    Rektor Unida Gontor, Amal Fathullah Zarkasyi, mengatakan sebelumnya Pondok Gontor sempat menjalani perjuangan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ada 86 santri Pondok Gontor Kampus 2 yang dinyatakan positif Covid-19. Setelah dilakukan perawatan akhirnya seluruh santri tersebut dinyatakan sembuh.

    “Pondok Gontor dianggap berhasil dalam penanganan pandemi dibantu oleh semua pihak. Alhamdulillah sekarang seluruh kampus PMDG bisa kita katakan negatif Covid-19,” ujar dia yang mengapresiasi usaha dan peran Komas dalam mewujudkan pelayanan PCR ini.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.