Sedang Naik Daun, Tanaman Porang Jadi Sasaran Pencurian

Dua petani asal Kabupaten Malang mencuri 530 tanaman porang milik kelompok tani.

Sedang Naik Daun, Tanaman Porang Jadi Sasaran Pencurian Tanaman porang hasil curian yang diamankan Polsek Bantur, kabupaten Malang. (detik.com)

    Madiunpos.com, MALANG -- Tanaman porang sedang naik daun. Nilai ekonominya yang tinggi membuat tanaman umbi-umbian ini banyak diminati.

    Kondisi ini juga yang mendorong dua petani asal Bantur, Kabupaten Malang, nekat mencuri ratusan tanaman porang karena tergiur mahalnya harga jual umbi dari tanaman tersebut.

    Tiawan, 36, dan Saiful Effendi, 22, keduanya warga Dusun Krajan, Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, mencuri 530 batang tanaman porang yang dibudidayakan kelompok tani. Kini mereka harus mendekam di ruang tahanan setelah ditangkap aparat Polsek Bantur.

    Berkat Porang, Pemulung Madiun Ini Jadi Miliarder

    Kanitreskrim Polsek Bantur, Aipda Zuhdy Yahya, mengatakan kasus pencurian tanaman porang ini terungkap setelah salah seorang petani bernama Tukisan, 61, warga Rejosari, Kecamatan Bantur, melaporkan tanaman porangnya raib. Korban yang merupakan anggota kelompok tani ini membudidayakan porang dari hasil kemitraan dengan Perhutani setempat.

    Korban baru mengetahui tanaman porang yang ditanam di bawah pohon jati di huta jati petak 19 BKPH Sengguruh RPH Desa Rejosari, Bantur, dicuri orang pada Minggu (2/2/2020).

    "Ketika kami lakukan penyelidikan, berhasil menangkap kedua pelaku bersama barang bukti ratusan batang tanaman porang berusia sekitar 2 tahun," ujar Zuhdy kepada wartawan, Jumat (7/2/2020), seperti dikutip detik.com.

    Gubernur Jatim Ingin Kembangkan Budi Daya Porang Nganjuk

    Polisi menyita barang bukti berupa 530 batang tanaman umbi porang yang berumur sekitar 2 tahun serta dua karung warna putih.

    Zuhdy menambahkan, alasan pelaku mencuri ratusan batang porang karena punya nilai ekonomis tinggi. Harga per kilogramnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

    "Porang sekarang memang lagi booming, punya nilai ekonomis tinggi, dan memiliki kualitas ekspor sebagai obat penyakit kanker. Hal itulah yang mendasari kedua pelaku mencurinya," paparnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.