Semua Puskesmas di Surabaya Wajib Pantau Warga Yang Pulang dari Luar Negeri

Seluruh Puskesmas di Surabaya disiagakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona

Semua Puskesmas di Surabaya Wajib Pantau Warga Yang Pulang dari Luar Negeri Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan sosialisasi pencegahan mewabahnya Virus Corona di acara Car Free Day Jalan Raya Darmo, Kota Surabaya, Minggu (1/3/2020). (Antara/HO-Humas Pemkot Surabaya)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Semua puskesmas di Kota Surabaya disiagakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Puskesmas juga diminta untuk memantau setiap warga yang baru pulang dari luar negeri.

    Melansir Antara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, di Surabaya, Senin (2/3/2020), mengatakan semua puskesmas diminta melakukan pemeriksaan rutin mulai pemeriksaan secara umum hingga pemantauan suhu tubuh selama 14 hari terhadap warga yang baru saja datang dari luar negeri.

    "Di masa inkubasi (Virus Corona) selama 14 hari. Apabila ada demam, batuk , sesak nafas segera dirujuk ke rumah sakit," katanya.

    Wabah Virus Corona Malah Bikin Kunjungan Wisatawan Ke Jatim Naik

    Selain itu, lanjut dia, Dinkes Surabaya juga terus melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat. Pada Minggu, Dinkes melakukan sosilisasi di 14 loksi, salah satunya di arena Car Free Day di Jl. Raya Darmo.

    Sosialisasi tersebut dilakukan dengan cara membagi-bagikan selebaran yang berisi informasi tentang virus corona, penyebarannya dan cara pencegahannya. Mereka yang turun melakukan sosialisasi adalah petugas khusus promosi kesehatan. Kegiatan sosialisasi ini didukung 63 puskesmas se-Surabaya.

    "Kami sampaikan ke warga, apa itu corona, gejalanya seperti apa, kemudian apa yang harus diperhatikan," ujarnya.

    Sempat Dirawat karena Suspect Corona, TKW Asal Madiun Sudah Dipulangkan

    Kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona mendapat respons positif dari masyarakat. Hal itu terlihat dari antusiasme anak-anak, kalangan remaja hingga ibu-ibu yang menirukan cara mencuci tangan yang benar guna mencegah penularan penyakit, yang diperagakan para petugas dari Dinas Kesehatan.

    "Pemkot menekankan kewaspadaan kepada masyarakat agar tak tertular (penyakit), tak hanya virus corona. Untuk itu, kita sampaikan etika batuk, perilaku hidup sehat dan bersih, gizi seimbang, kemudian cara memakai masker," katanya.

    Febria Rahmanita menyebut sosialisasi pencegahan virus corona intensif dilakukan sejak Januari 2020. Bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat itu juga telah mengeluarkan surat edaran perihal virus corona ke RT, RW, perkantoran, mal, pertokoan dan apartemen.

    Gunung Semeru 7 Kali Luncurkan Lava Pijar, PVMBG Keluarkan Status Waspada

    "Sosialisasi juga kita lakukan ke sekolah-sekolah, mulai SD hingga SMP, agar mereka menjadi promotor keluarganya. Apa yang kita sampaikan ditularkan ke keluarganya, seperti pentingnya mencuci tangan,” katanya.

    Febria menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya telah menjalin koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, untuk mendapatkan data warganya yang pulang dari luar negeri.

    Dari data yang diterima, Dinkes melakukan pemantauan langsung. Meski KKP telah memeriksa suhu tubuh para pendatang melalui alat pendeteksi virus corona yang bernama Thermal Scanner begitu mereka tiba di tanah air.

    Wali Kota Madiun Tertarik Gunakan JPU Tenaga Surya Rakitan Mahasiwa Unipma

    "Jika mengetahui ada warga yang sepulang dari luar negeri terinfeksi penyakit, sampaikan ke puskesmas. Sehingga bisa segera ditangani, dan bisa diperiksa apa ada tanda-tanda gejala corona," katanya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.