Setelah SCTV, Giliran tvOne Besok Tayangkan Film G30S/PKI

Sejak 2017, tvOne sudah tiga kali menayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

Setelah SCTV, Giliran tvOne Besok Tayangkan Film G30S/PKI Kaver film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. (Detikcom)

    Madiunpos.com, JAKARTA – Dua stasiun televisi swasta nasional, SCTV dan tvOne kembali menayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tahun ini.

    tvOne sudah tiga kali menayangkan film yang diproduksi pada 1984 dan disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, dengan produser G. Dwipayana. Kali pertama film G30S/PKI ditayangkan di tvOne pada 2017 menjelang Hari Kesaktian Pancasila.

    "Film ini pernah menjadi film yang wajib diputar pada masanya. Kami melihat respons masyarakat yang menonton film ini cukup tinggi pada tahun-tahun sebelumnya. Tayangan ini kami putar untuk masyarakat yang rindu dengan film ini," kata Direktur Program dan Sport tvOne, Reva Deddy Utama, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).

    Wow! Pertama di Indonesia, ITS Luncurkan Kapal Tanpa Awak I-Boat

    Film G30S/PKI ini dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, Ade Irawan, dan Syubah Asa. Film yang melewati masa produksi selama dua tahun ini dibuat dengan anggaran senilai Rp800 juta. Film berdurasi empat jam ini akan tayang di tvOne pada Rabu, 30 September 2020, mulai pukul 21.00 WIB.

    Sebelumnya, SCTV telah menayangkan film G30S/PKI pada Minggu, 27 September 2020. SCTV memiliki pertimbangan mengapa menayangkan film tersebut bukan saat 30 September.

    "Memang bukan di tanggal 30-nya. Tapi, ya, kita pikir kenapa di hari Minggu? Supaya banyak orang yang di rumah, mungkin udah kangen nonton film ini, setahun sekali, gitu, jadi bisa nonton, semoga bagus," pungkasnya.

    Polri Tak Beri Izin Keramaian, Nasib Liga 1 dan Liga 2 Tak Jelas

     

    Hukum Mubah

    Seperti diketahui, film G30S/PKI sempat menjadi perbincangan di dunia perpolitikan Indonesia seusai disinggung Gatot Nurmantyo. Gatot menyebut diganti sebagai Panglima TNI gara-gara menginisiasi acara nonton bareng film G30S/PKI.

    "Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot saat bicara di channel YouTube Hersubeno Point, dikutip detikcom pada Rabu (23/9).

    Kasus Covid-19 Surabaya Tinggi, Risma Tak Berani Buka Sekolah Tatap Muka

    Menko Polhukam, Mahfud Md, menyebut pemerintah tidak melarang setiap orang yang akan menonton atau tidak menonton film G30S/PKI. Menurutnya hukumnya adalah mubah.

    "Pemerintah tidak 'melarang' atau pun 'mewajibkan' untuk nonton film G 30 S/PKI tersebut. Kalau pakai istilah hukum Islam 'mubah'. Silakan saja," kata Mahfud, yang dikutip dari cuitannya di akun twitter resminya, @mohmahfudmd, Minggu (27/9).

    Selain itu Mahfud mengatakan pemerintah juga tak melarang bagi televisi yang akan menyiarkan film G30S/PKI. Hal itu diserahkan kepada izin hak siar film tersebut. "Untuk TV-TV [termasuk TVRI] mau tayang atau tidak, juga tergantung kontraknya dengan pemegang hak siar sesuai pertimbangan rating dan iklannya sendiri-sendiri," ujarnya.

    Pulang Latihan, 2 Anggota PSHT Dikeroyok di Sragen & 1 Ponsel Dirampas

     

    Izin Nonbar

    Sementara itu, Polri tidak akan mengeluarkan izin keramaian untuk nonton bareng (nonbar) film G30S/PKI karena sedang dalam masa pandemi Covid-19.

    "Yang jelas Polri tidak akan mengeluarkan izin keramaian," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/9).

    Awi menuturkan, Polri lebih mempertimbangkan keselamatan masyarakat. "Ingat, keselamatan jiwa masyarakat yang paling utama dan ini masih masa pandemi Covid-19," tuturnya.

    Bos MeMiles Divonis Bebas, Polisi Tunggu Putusan Inkracht



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.