Staf TU SMKN di Ngawi Diduga Cabuli Siswa Keterbelakangan Mental
Oknum PNS yang bekerja di SMKN di Ngawi dituding mencabuli bocah di bawah umur dengan keterbelakangan mental

Madiunpos.com, NGAWI -- Seorang ibu di Ngawi mendatangi kantor polisi setelah anak gadisnya menangis histeris. Sutini (42) warga kecamatan Geneng, kaget karena anak perempuannya diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oknum PNS yang menjabat sebagai anggota staf TU sebuah SMK negeri di Ngawi.
"Memang betul, bahwa kami menerima laporan seorang ibu atas dugaan pencabulan terhadap anak gadisnya. Untuk terlapor seorang PNS staf TU salah satu SMK negeri di Ngawi," ujar Kapolsek Geneng AKP Danang, seperti dikutip dari detik.com, Senin (14/10/2019).
Korban, kata Danang, mengaku menangis histeris dan mengeluh kesakitan pada organ intimnya sejak Sabtu pagi (13/10). Saat itu korban mengaku bahwa ia telah dicabuli oleh SWT (52), si terlapor.
"Jadi, korban pulang main. Sesampai rumah histeris, mengamuk, dan menangis. Sambil menangis, korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada ibunya kalau kemaluannya sakit," katanya.
Danang mengungkapkan saat ini pihaknya masih menyelidiki atas laporan pencabulan tersebut. Karena korban masih di bawah umur, sehingga kasus tersebut akan dilimpahkan ke unit PPA Polres Ngawi.
"Ini akan kami limpahkan ke PPA Polres Ngawi karena korban masih di bawah umur," ujarnya.
Danang menambahkan selain di bawah umur korban ternyata penderita keterbelakangan mental.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Korban Penyekapan Laporkan Bos Rental Motor ke Polsek Ngawi
- Ibu dan Bayi di Ngawi Disekap & Dijadikan ART karena Tak Bayar Utang
- Dukun Cabul Pemerkosa Anak di Hutan Madiun Terancam 15 Tahun Penjara
- 2 Sopir Meninggal, Begini Kronologi Truk Boks Tabrak Truk Tronton di Tol Solo-Ngawi
- Tragis! Pria Lansia di Ngawi Meninggal Terbakar saat Bersihkan Sampah
- Kebakaran di Gunung Lawu Meluas, 350 Personel Diturunkan
- Bus Pariwisata Ludes Terbakar di Ngawi. Begini Kronologinya
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.