Susi Usulkan Pengurangan PNS, Menpan-RB: Bu Susi Kan Tak Pernah Ngurusi PNS

Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengusulkan adanya restrukturisasi atau penataan kembali Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Susi Usulkan Pengurangan PNS, Menpan-RB: Bu Susi Kan Tak Pernah Ngurusi PNS Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI, Tjahjo Kumolo, saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai melaunching Mal Pelayanan Publik Kabupaten Madiun, Rabu (24/11/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengusulkan adanya restrukturisasi atau penataan kembali Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurut Susi, jumlah PNS yang dibutuhkan hanya 40% dari total pegawai yang ada.

    Menanggapi usulan tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI, Tjahjo Kumolo, menganggap Susi Pudjiastuti tidak mengurusi PNS.

    “Tanya Bu Susi Saja lah. Bu Susi kan tidak pernah ngurusi PNS,” kata Tjahjo saat ditanya wartawan seusai melaunching Mal Pelayanan Publik Kabupaten Madiun, Rabu (24/11/2021).

    Watu Rumpuk Madiun, Tempat Asyik Menikmati Alam Gunung Wilis

    Dia menyampaikan membangun PNS yang profesional dan mempercepat inovasi sangat dibutuhkan.

    Terkait inovasi bekerja, Tjahjo mengatakan juga belajar dari wartawan. Sebelum ada teknologi secanggih saat ini, seorang wartawan mencari berita kemudian menulis berita itu. Selanjutanya, berita masuk ke redaktur pelaksana baru menjadi berita yang disajikan kepada publik.

    Tetapi, kerja-kerja jurnalistik tersebut berubah setelah ada smartphone. Pekerjaan seorang wartawan lebih cepat.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI, Tjahjo Kumolo, didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, dan Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro seusai melaunching Mal Pelayanan Publik Kabupaten Madiun, Rabu (24/11/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    “Saya belajar juga dari temen-temen pers. Sekarang lewat handphone saja bisa langsung mengirim berita. Itu satu orang pun cukup. Tidak harus dua orang, kameramen dan reporter. Satu orang cukup. Kecepatan memberikan informasi. Kecepatan inovasi, kecepatan melayani, itu yang kita inginkan,” jelasnya.

    Menpan menuturkan saat ini jumlah PNS sebanyak 4,2 juta orang. Menurutnya, Indonesia negara besar. Tentu keberadaan PNS yang profesional itu sangat penting. Terlebih mereka harus memahami teknologi sehingga bisa mempercepat pelayanan kepada masyarakat.

    “Dengan adanya pandemi Covid-19 ini ada hikmahnya. Sekarang orang Madiun kalau dipanggil rapat ke Jakarta, tidak harus ke Jakarta. Cukup virtual saja,” jelasnya.

    Pemkab Madiun Ajak Investor Bangun Alat Penerangan Jalan di 7.400 Titik

    Susi mengusulkan restrukturisasi itu melalui akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti. Dia menyampaikan dengan kualitas SDM yang lebih baik, jumlah PNS 40% sudah lebih dari cukup. Selain itu, para PNS tersebut bisa diberi gaji yang cukup dan pantas. Menurutnya, dengan jumlah 40% dari total PNS sekarang bisa diberikan gaji tiga sampai empat kali lipat supaya tidak korupsi.

    “Saya yakin roda dg kualitas SDM yg lebih baik jumlah PNS 40% sudah lebih dari cukup. Beri gaji yang cukup & pantas sejajar dg swasta karena yg bagus2 memang layak. Dg jumlah 40% dr sekarang bisa diberikan gaji 3 sd 4xnya supaya tidak korupsi,” tulis Susi yang dikutip Madiunpos.com.

    Susi mengatakan restrukturisasi pegawia juga telah dilakukan perbankan. Menurutnya, setiap departemen bisa memotong 30% pegawainya dalam dua tahun. Secara bertahap melakukan rekrutmen baru 10% dari lulusan cumlaud maupun dari tol class. Proses rekrutmen tersebut bisa dilakukan dua tahun sekali.

    Sudh saatnya PNS direstrukturisasi, Perbankan telah melakukan, Tiap departement bisa potong 30% pegawainya dlm 2 thn & bertahap rekrut baru 10% yg cumlaude/top class, lakukan 2 thn sekali. Thn ke 3 lakukan hal yg sama; Dlm 6 thn PNS ada sisa 40% jumlah PNS & 30% yg hebat,” tulis Susi melalui akun Twitternya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.