TKI MADIUN : Mayoritas Warga Produktif Kradinan Jadi TKI

TKI MADIUN : Mayoritas Warga Produktif Kradinan Jadi TKI Sudarno, Kepala Sekolah SDN Kradinan 2 Madiun, meminta siswa bersiap upacara, Senin (7). (Irawan Sapto Adhy/JIBI/Madiunpos.com)

    TKI asal Madiun salah satunya bersumber dari Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

    Madiunpos.com, MADIUN — Sebagian besar warga berusia produktif di Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai negera di Asia Tenggara. Kondisi orang tua menjadi TKI asal Madiun tersebut mempengaruhi perkembangan mental anak.

    "Seakan sudah menjadi tradisi warga Kradinan mengadu nasib ke negeri orang. Hampir semua warga Kradinan mencari kerja ke Hong Kong, Taiwan, dan negara-begara lainnya," kata Kepala SDN 2 Kradinan, Sudarno, menjelaskan kepada Madiunpos.com, jenis pekerjaan orang tua siswa SDN 2 Kradinan, Senin (7/9/2015).

    Ditanya pengaruh pekerjaan orang tua sebagai TKI terhadap perkembangan mental dan belajar anak, menurut Sudarno, tidak terlalu berbeda dengan siswa lain yang mempunyai orang tua lebih sering berada di rumah. Namun, dia membenarkan secara kasat mata perilaku siswa yang tidak tinggal bersama orang tuannya karena bekerja di luar negeri sebagai TKI asal Madiun cenderung berbeda.

    “Kadang lebih nakal setelah ditinggal orang tuannya ke luar negeri. Mereka kurang pengawasan di rumah. Ada juga siswa [yang ditinggal orang tuannya menjadi TKI] bahkan berperilaku lebih pendiam. Kepergian orang tua ke luar negeri jelas mempengarugi perkembangan mental anak," jelas Sudarno.

    Ditanya jumlah orang tua murid SDN 2 Kradinan yang bekerja sebagai TKI, Sudarno tidak bisa menjawan secara detail. Hanya, lanjut dia,  persentase jumlah orang tua murid SD Negeri 2 Kradinan yang menjadi TKI asal Madiun lebih besar ketimbang orang tua murid yang bisa lebih rutin berada di rumah, yakni lebih dari 50%.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.