Tol Soker dan Dobel Trek KA Kerek Investasi Madiun hingga Rp163 Miliar

Tol Soker dan Dobel Trek KA Kerek Investasi Madiun hingga Rp163 Miliar Tol ruas Purworejo-Wilangan, Kabupaten Madiun, siap dilintasi pemudik dari arah barat menuju ke arah timur atau Surabaya, Selasa (20/6/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Investasi Madiun meningkat sejak adanya pembangunan jalan tol dan dobel trek kereta api.  

    Madiunpos.com, MADIUN — Nilai investasi di Kabupaten Madiun pada tahun 2017 meningkat drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada semester I 2017, total nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Madiun mencapai Rp163,2 miliar.

    Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, mengatakan nilai investasi tahun 2017 meningkat cukup tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya.

    Berdasarkan data yang diterima Madiunpos.com dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun, nilai investasi pada semester I tahun 2017 ini mencapai Rp163,2 miliar. Sedangkan pada tahun 2016, nilai investasi sekitar Rp58,9 miliar dan pada tahun 2015 nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Madiun mencapai Rp78,1 miliar.

    Dia menuturkan investor mulai melirik Kabupaten Madiun sebagai tempat membangun bisnis karena berbagai faktor yang mendukung proses produksi. Salah satunya yaitu pembangunan akses tol Solo-Ngawi-Kertosono (Soker) yang melewati wilayah Madiun. Selain pembangunan jalan tol, pembangunan dobel trek kereta api di wilayah Madiun juga menjadi daya tarik bagi investor.

    “Itu untuk infrastruktur ada jalan tol dan dobel trek. Sedangkan untuk regulasi, Pemkab Madiun memberikan kemudahan pengurusan di bidang perizinan usaha,” jelas dia, Rabu (26/7/2017).

    Agung menyampaikan pembangunan infrastruktur jalan tol dan dobel trek yang ada di wilayah Madiun menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Hal ini karena bisa mempermudah proses distribusi barang produk yang akan dikirim ke berbagai daerah.

    Selain pertimbangan itu, kata dia, upah minimum kabupaten (UMK) di Madiun juga dianggap lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain yaitu sekitar Rp1,4 juta/bulan. Upah yang cukup rendah ini juga menjadi keuntungan bagi perusahaan yang akan berinvestasi di Madiun supaya menekan biaya produksi.

    “Untuk itu, kami semaksimal mungkin melakukan berbagai hal untuk menarik investor supaya mau berinvestasi di Madiun. Menjaga keamanan dan iklim investasi yang aman dan murah menjadi hal yang kami perhatikan,” terang dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.