Viral Produk Rokok Sampoerna Akan Dimusnahkan Karena Corona, Ini Penjelasannya

Kabar ini menyusul adanya 2 karyawan sampoerna meninggal akibat corona.

Viral Produk Rokok Sampoerna Akan Dimusnahkan Karena Corona, Ini Penjelasannya Tangkapan layar WhatsApp- (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Kabar PT HM Sampoerna akan menarik dan memusnahkan produk rokoknya gegara corona beredar di perpesanan WhatsApp. Produk yang ditarik itu adalah yang melalui jalur ekspedisi (25/3/2020) hingga (30/4/2020).

    Produk rokok tersebut di antaranya Djisamsoe, Sampoerna Mild, Sampoerna Kretek, dan Sampoerna Magnum.

    Menanggapi kabar viral tersebut Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita mengatakan informasi tersebut tidaklah benar. Ia memastikan tidak ada penarikan produk di lapangan.

    "Kami tegaskan itu informasi yang tidak benar terkait pemusnahan produk," kata Elvira seperti dikabarkan Detik.com, Sabtu (2/5/2020).

    Karyawan Positif Corona, Sampoerna Pastikan Produk Tetap Aman

    Elvira menjelaskan Sampoerna berkomitmen selalu memastikan kualitas tertinggi atas produk-produknya. Hal itu merupakan komitmen Sampoerna kepada konsumen dewasa.

    Pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan produk tidak terpapar virus corona. Seperti meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan sanitasi di seluruh fasilitas pabrik.

    Hasil Uji Swab Keluar, 34 Karyawan Sampoerna Positif Covid-19

    Protokol kesehatan tersebut yakni dengan menyediakan dan memastikan penggunaan perlengkapan perlindungan diri seperti masker dan hand sanitizer.

    "Kami juga membatasi akses ke fasilitas produksi hanya kepada karyawan yang berkepentingan," jelasnya.

    Produk juga melalui karantina selama 5 hari sebelum pendistribusian. Ini waktu karantina yang lebih lama dari anjuran WHO dan European CDC.

    Karyawan PT HM Sampoerna Positif Corona, Dari Mana Sumber Penularannya

    Pesan itu beredar setelah 2 karyawan PT HM Sampoerna meninggal karena terjangkit virus coronya. Pascakejadian itu, 506 karyawan menjalani rapid test.

    Dan sekitar 123 karyawan rapid test reaktif. Kini, dilakukan test swab dan masih menunggu hasilnya secara bertahap. Sementara pabrik merumahkan karyawan dan menghentikan produksi.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.