Viral Video Pasien Meninggal Usai Ditolak RSUD Caruban Madiun, Begini Penjelasan RS
Video yang menggambarkan jenazah dibawa menggunakan kendaraan roda tiga viral di media sosial.

Madiunpos.com, MADIUN -- Video yang menggambarkan jenazah dibawa menggunakan kendaraan roda tiga viral di media sosial. Dalam video itu perekam video menyebut telah ditolak dari RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.
Video berdurasi 16 detik dan 28 detik tersebut viral di Facebook. Seperti di grup Facebook Forum Wong Medhioen, video itu menggambarkan lima orang yang sedang naik kendaraan roda tiga. Perekam video itu menyebut bahwa mereka sedang membawa saudaranya yang telah menjadi jenazah.
Perekam video itu juga menyebut bahwa mereka telah ditolak dari RSUD Caruban.
Ngeri! Bocah 6 Tahun Meninggal Tertabrak Truk di Malang
“Iki dulur lanangku gaes, mulih seko panti [RSUD Caruban], arep di-swab gak oleh aku. Saiki dadi mayit. Elingo gaes. Iki lho rakyate ngene ki,” kata orang yang merekam.
“Gaes, rumah sakit panti [RSUD Caruban] ki ngene ki lho. Wong loro ra dirumat. Tak gowo mulih, elingo gaes. Wong ra gablek dinggo peralat, tak viralno gaes,” kata perekam video itu lagi.
Dalam video yang viral itu, perekam video ingin menunjukkan bahwa saudaranya baru saja meninggal dunia. Mereka sebenarnya sempat ke IGD RSUD milik Pemkab Madiun itu. Namun, karena dokter meminta agar orang yang kini meninggal itu dilakukan swab, pihak keluarga akhirnya menolak dan membawanya pulang.
Atas viralnya video tersebut, manajemen RSUD Caruban pun memberikan klasrifikasi. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Caruban, Ali Murtadlo, membenarkan jenazah yang dibawa menggunakan kendaraan roda tiga itu memang sempat ke IGD RSUD Caruban. Orang yang meninggal itu berinisial T, 45, warga Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Usir Covid-19, Warga Lereng Gunung Wilis di Madiun Lakukan Ritual Ini Setiap Malam
Dia menuturkan pasien tersebut telah mendatangi IGD RSUD Caruban. Sesuai prosedur, pasien yang rawat inap wajib menjalani tes swab untuk menentukan ruangan perawatan.
“Tes swab itu sudah sesuai prosedur, karena kalau memang terpapar Covid-19 akan dirawat di ruang isolasi Covid-19, dan ketika negatif akan dirawat di ruang biasa,” kata dia kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Namun, kata dia, pihak keluarga menolak untuk dilakukan tes swab tersebut. Dengan berat hati, pihak rumah sakit pun tidak bisa melakukan tindakan lebih lanjut.
Saat itu, sebenarnya istri pasien tersebut menyetujui untuk dilakukan tes swab. Tetapi, ada satu orang saudara pasien yang menolak tes swab itu.
“Istrinya setuju [swab]. namun, ada keluarga pasien yang menolak. Kami beri waktu 30 menit, akhirnya mereka menolak dan memaksa untuk membawa pulang pasien,” jelas Ali.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- KAI Sediakan 10.000 Tiket KA Lebaran Murah, Cek Kereta yang Lewat Wilayah Madiun
- 2 Anggota Polisi yang Ditangkap Polres Madiun Tak Hanya Edarkan Sabu, Tapi Juga Konsumsi Sabu
- Puluhan Mahasiswa Unmuh Madiun Gelar Aksi Demonstrasi, Tuntut Rektor Mundur
- 9.400 Laptop Gratis Senilai Rp53 Miliar Mulai Dibagikan ke Siswa SD & SMP di Madiun
- Ratusan Rumah RJ Didirikan di Madiun, Kejati Jatim Tegaskan Pidana Berat Tak Bisa Selesai Melalui RJ
- Jadi Pengedar Sabu-Sabu, 2 Anggota Polisi Ditangkap Polres Madiun
- 16 PSK di Pasar Muneng Madiun Diamankan, 6 Orang Positif HIV
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.