Waduh! Tingkat Kematian Covid-19 di Kabupaten Blitar Lampaui Nasional
Angka kematian Covid-19 di Kabupaten Blitar 7,1 persen, melebihi angka kematian tingkat Jawa Timur sebesar 6,8 persen dan nasional 3,4 persen.
Madiunpos.com, SURABAYA - Persentase tingkat kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melebihi tingkat provinsi bahkan nasional. Angka kematian 7,1 persen ini, di atas angka kematian tingkat Jawa Timur sebesar 6,8 persen dan nasional 3,4 persen.
Hal ini disampaikan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, memaparkan data per Senin (11/1) dengan jumlah akumulasi kasus positif sebanyak 2.394. Sementara jumlah akumulasi kematian sebanyak 170 orang, angka ini tergolong sangat tinggi.
"Angka persentase kematian di Kabupaten Blitar, jika dihitung dari komulatif yang meninggal positif Covid-19 dibagi dengan komulatif kasus positif. Yakni 170:2.394 dikalikan 100, maka mencapai angka 7,1 persen. Angka ini di atas angka kematian tingkat Jawa Timur sebesar 6,8 persen dan nasional 3,4 persen," papar Krisna kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).
Jual Surat Hasil Rapid Test Antigen Palsu di Facebook, Mahasiswa Jember Dibui
Krisna mengaku terjadi lonjakan kasus baru setelah masa libur panjang pergantian tahun berlalu. Kasus baru masih didominasi dari klaster keluarga dan perjalanan. Kemudian beruntun muncul klaster hajatan.
"Klaster keluarga saat ini yang menonjol. Begitu ada satu anggota keluarga yang terinfeksi. Bisa dipastikan separuh anggota keluarga lainnya ikut terinfeksi juga," tandasnya.
Krisna mencontohkan satu keluarga dari Lurah Kelurahan Gedog Kota Blitar, namun tercatat tinggal di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Tulungagung Geger, Harimau Terlihat di Lereng Gunung Wilis
PPKM
"Bapaknya meninggal karena ada komorbid memang pada Minggu (4/1), disusul putranya pada Rabu (6/1). Dan semalam kami dapat laporan, istrinya menyusul meninggal juga sekitar pukul 7 malam," jelasnya.
Krisna berharap dengan diberlakukan PPKM di Kabupaten Blitar bisa mengurangi mobilisasi warga. Karena mobilisasi tinggi antar daerah dan tingkat interaksi tinggi antar warga dengan pendatang, terbukti menjadi faktor pencetus terjadinya lonjakan kasus baru.
Sementara data per Selasa (12/1), jumlah akumulatif kasus positif di Kabupaten Blitar mencapai 1.993. Muncul klaster pondok pesantren dari santri yang akan kembali masuk pondok. Kebijakan ponpes mewajibkan santri membawa hasil rapid antigen sebelum kembali ke ponpes, dinilai Krisna efektif meminimalisir paparan virus makin meluas di ponpes.
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
"Nah selama PPKM, kami minta santri yang sudah di dalam tidak keluar-keluar lagi. Sementara santri yang masih di rumah, tetap di rumah dulu. PPKM ini hanya 14 hari selama masa inkubasi virus pascalibur tahun baru. Kami mohon semua bersabar dan dapat menahan diri untuk kesehatan kita bersama," pungkasnya.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Unik! Warga Madiun Bagikan Uang Koin dan Jajanan untuk Peringati Maulid Nabi Muhammad
- Pemkot Madiun Gandeng UMKM untuk Berbagi Bantuan kepada Masyarakat
- Waduh, 3 Siswa di Madiun Diketahui Positif Covid-19 saat Skrining PTM
- Ingin Pandemi Cepat Berakhir, Pemuda Madiun Bagikan Seribuan Masker ke Pedagang Pasar
- Jadi Korban PHK saat Pandemi Covid-19, Pria Ini Lakukan Aksi Tunggal di Jalanan Madiun
- PMI Madiun Kesulitan Cari Pendonor Darah saat PPKM
- #GerakanBerbagiuntukWarga Beri Bantuan ke Warga Pedesaan di Madiun
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.