WARGA TENGGELAM : Kalap di Bengawan Solo, Jasad Warga Solo Ditemukan di Bojonegoro

WARGA TENGGELAM : Kalap di Bengawan Solo, Jasad Warga Solo Ditemukan di Bojonegoro Perahu menyeberangkan penumpang melintasi Bengawan Solo, wilayah Bojonegoro, Jatim. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Warga tenggelam di Jebres, Solo ternyata terseret aliran air Bengawan Solo hingga wilayah Bojonegoro.

    Madiumpos.com, BOJONEGORO — Jasad Misdi, 43, warga Solo, Jawa Tengah ditemukan mengambang tanpa nyawa di Bengawan Solo wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (30/12/2015). Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoromengentasnya di perairan Bengawan Solo wilayah Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.

    "Korban ditemukan mengambang di Bengawan Solo sudah dalam keadaan tewas," ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Rabu.

    Sesuai laporan yang diterimanya, jasad warga tewas tenggelam di Bengawan Solo itu berasal Desa Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah. "Laporan yang kami terima, korban tenggelam di Bengawan Solo di daerahnya, 23 Desember lalu," ucapnya.

    Menurut dia, jasad warga tewas tenggelam di Bengawan Solo itu terlihat mengambang sejak dari Ngawi. "Kami menerima laporan dari masyarakat ada mayat mengambang di Bengawan Solo. Setelah kami temukan kemudian kami evakuasi," ucapnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan jenasah warga tewas tenggelam di Bengawan Solo itu sekarang disemayamkan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. "Kelurga korban sudah diberitahu. Sekarang dalam perjalanan ke Bojonegoro untuk mengambil jenasah," ucapnya.

    Waspadai Genangan
    Menghadapi musim penghujan ini, ia mengimbau masyarakat terutama di sepanjang bantaran Bengawan Solo untuk meningkatkan kewaspadaan. Meskipun air Bengawan Solo kini terlihat tidak terlalu tinggi, menurut dia aliran sungai itu tetapi tetap berbahaya, sebab arusnya deras. Apalagi, sambungnya, air sungai terpanjang di Jawa itu di daerah tertentu meluap dan menimbulkan genangan di permukiman warga.

    "Kami minta orang tua menjaga anaknya yang bermain-main di air, sebab arus banjir biasanya deras," ucapnya.

    Sesuai data di BPBD, lanjut dia, korban tewas tenggelam yang disebabkan tenggelam di Bengawan Solo—juga sungai termasuk embung—sepanjang tahun 2015, mencapai 32 orang. "Korban tewas tidak hanya tenggelam di Bengawan Solo, tapi juga di embung. Rata-rata korban yang tewas tenggelam tidak bisa berenang," katanya menegaskan.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.