Waspada, Ancaman Bencana Alam Masih Mengintai Madiun!

Bencana alam masih mengintai Kabupaten Madiun sebagai dampai hidrometeorologi.

Waspada, Ancaman Bencana Alam Masih Mengintai Madiun! Ilustrasi - Posko Penanggulnagn bencana yang didirikan Pemkab Madiun di kantor Kecamatan Balerejo guna mengatasi bencana banjir yang rawan terjadi di wilayah setempat saat musim hujan. (Antara)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Wabah virus corona menyita perhatian banyak orang. Tapi jangan lupakan ancaman lain, yakni bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengatakan ancaman bencana alam masih mengintai di wilayah setempat pada Maret hingga April 2020.

    Bencana alam ini masih berpotensi terjadi sebagai dampak dari fenomena hidrometeorologi. Bencana alam yang berpotensi timbul di Kabupaten Madiun antara lain banjir, longsor, dan angin kencang. Ini karena kondisi geografis Kabupaten Madiun, berada di cekungan dua gunung menjadi faktor utamanya.

    "Sesuai pemetaan BPBD Madiun, titik bencana menyebar di hampir semua wilayah. Tanah longsor, misalnya, rawan terjadi di Dagangan, Saradan, Wungu, Kare, dan Gemarang," ujar Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi di Madiun, Minggu (15/3/2020), seperti dilansir Antara.

    Limpahan Air Dari Kabupaten Madiun Banjiri Dua Desa Di Ngawi

    Sedangkan, bencana banjir berpotensi melanda wilayah Kecamatan Balerejo, Saradan, Pilangkenceng, Wonoasri, Wungu, dan Madiun. Untuk angin puting beliung berpotensi terjadi di seluruh wilayah.

    Zahrowi memaparkan selama 2020 tercatat sudah terjadi lima kali angin kencang yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun. Kejadian terbaru terjadi di Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo. Rumah tua milik waga lansia, Mbah Somi, 89, di desa tersebut ambruk akibat angin kencang.

    Wilayah berpotensi bencana angin kencang juga melebar. Sebelumnya, hanya dipetakan di tiga kecamatan, yakni Saradan, Pilangkenceng, dan Gemarang. Belakangan, angin kencang sempat menerjang wilayah Sawahan dan Mejayan.

    UNS Solo Akan Bangun Kampus di Kabupaten Madiun

    Meski begitu, pihaknya memprediksi intensitas terjadinya angin kencang saat ini mulai berkurang. Kendati demikian, Zahrowi menyatakan upaya mitigasi bencana tetap dikedepankan. Seperti sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat.

    Sementara itu, menurut data BPBD Kabupaten Madiun, jumlah kasus bencana alam sepanjang tahun lalu tercatat ada 151 kejadian. Dari jumlah tersebut di antaranya 22 kejadian berupa banjir, 32 kejadian puting beliung, empat kejadian pohon tumbang, dan lima kali tanah longsor.

    Kemudian, air meluap sebanyak enam kejadian, serangan lebah liar 53 kejadian, orang tenggelam empat kejadian, kebakaran dua kejadian, dan rumah roboh tiga kejadian.

    Ini Kakang Nimas 2019 Duta Wisata Kabupaten Madiun

    Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk waspada jika hujan deras mengguyur selama beberapa jam yang disertai dengan angin kencang.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.