Hujan Deras Merata di Madiun, Puluhan Rumah Terendam Banjir

Banjir menerjang puluhan rumah di empat desa di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (14/4/2021) malam.

Hujan Deras Merata di Madiun, Puluhan Rumah Terendam Banjir Seorang warga melihat kondisi rumahnya yang kemasukan air banjir di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (15/4/2021). (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Banjir menerjang puluhan rumah di empat desa di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (14/4/2021) malam. Selain masuk ke puluhan rumah warga, banjir juga menggenangi jalan nasional Madiun-Surabaya.

    Informasi yang dihimpun, banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Saradan itu membuat kemacetan hingga lima kilometer. Banyak kendaraan besar harus berhenti karena tidak melaju. Arus lalu lintas berangsur pulih setelah air mulai surut pada Kamis (15/4/2021) dini hari.

    Empat desa di Kecamatan Saradan yang mengalami kebanjiran yaitu Desa Sukorejo, Desa Sidorejo, Desa Sugihwaras, dan Desa Bajulan.

    Potensi Zakat Penghasilan ASN Kota Madiun Capai Rp4 Miliar

    Air banjir masuk ke pemukiman warga hingga ketinggian air mencapai sekitar 70 cm. Banyak perabotan rumah tangga milik warga yang rusak karena terendam banjir. Sedangkan warga memilih mengungsi di tempat yang lebih aman.
    Seorang warga, Eko Sunarso, mengatakan air mulai masuk ke perkampungan warga sekitar pukul 20.00 WIB. Puluhan rumah mengalami kemasukan air hingga membuat barang perabotan terbawa banjir.

    Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan banjir ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Rabu malam. Selain berintensitas tinggi, hujan tersebut pun merata hampir di seluruh wilayah Madiun.

    Viral Biaya Pemakaman di Ponorogo Rp5 Juta, Begini Ceritanya

    “Hujan dengan intensitas tinggi merata di wilayah Kabupaten Madiun. Sehingga air dari atas ke bawah cukup kuat,” kata dia.

    Bupati yang datang ke lokasi banjir pada Rabu malam menyebut akan berkoordinasi dengan pihak Perhutani terkait bencana banjir ini. Jika memang perlu ada perbaikan di kawasan hutan, tentu akan dilakukan.

    “Sungai ini melewati kawasan Perhutani. Jadi akan kita komunikasikan dengan Perhutani. Sehingga akan diupayakan mana-mana saja yang perlu diberi treatmen,” jelas Kaji Mbing.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.