12 Dokter Unair Terpapar Covid-19, IDI Surabaya Evaluasi Upaya Pencegahan Penularan
Sebanyak 12 dokter Program Pendidika Dokter Spesialis (PPDS) Unair Surabaya terpapar Covid-19.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Sebanyak 12 dokter yang tengah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Airlangga terpapar virus corona atau Covid-19. Kasus itu membuak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya mengevaluasi upaya pencegahan penularan Covid-19 di kalangan tenaga medis yang selama ini dilakukan.
Dari 12 dokter tersebut, dua di antaranya harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya karena mengalami gejala yang parah.
"Ke 10 dokter PPDS di antaranya memiliki gejala ringan dan sedang," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi, di Surabaya, Minggu (10/6/2020).
Alhamdulillah, 20 Tenaga Kesehatan RS Unair Sembuh dari Covid-19
Direktur RSUD dr. Soetomo itu berharap doa dari semua pihak agar para dokter tersebut segera sembuh.
Seperti dikutip dari Antara, adanya dokter PPDS yang terpapar COVID-19 memang menjadi sorotan. Sebab tersiar kabar bahwa tidak sedikit calon dokter spesialis yang sedang menempuh pendidikan tersebut menjadi korban.
Bahkan pada Rabu (10/6/2020), salah seorang dokter PPDS penyakit dalam, dr. Miftah Fawzy Sarengat, meninggal dunia karena terpapar virus corona.
Kabar Gembira, Unair Temukan 5 Kombinasi Obat Penawar Corona
Secara terpisah, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Prof Soetojo, tidak mau berkomentar banyak mengenai jumlah dokter residen yang menjalani praktik dan terpapar virus corona di RSUD dr. Soetomo. "Tanyanya sama rumah sakit. Karena jumlah masih simpang siur, tanya dr Joni saja," ucapnya.
Namun, pihaknya mendapat kabar bahwa kondisi dokter residen yang terjangkit Covid-19 itu kini sudah membaik. Bahkan beberapa di antaranya dilaporkan hanya perlu menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri.
"Ada yang isolasi mandiri," katanya singkat tanpa merinci jumlah dokter yang membaik maupun sedang menjalani perawatan intensif saat ini.
Gubernur Khofifah Dukung Unair Surabaya Soal Obat Covid-19
Evaluasi pencegahan penularan Covid-19
Sementara itu, beberapa waktu lalu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr. Brahmana Askandar, terus mengimbau dan mengevaluasi ulang bagaimana pencegahan penularan di kalangan dokter dan tenaga medis.
"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD), prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tuturnya.
Mengenal Metode Plasma Convalescent, Harapan Baru Penyembuhan Pasien Covid-19
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Kajari Madiun Positif Narkoba, Granat Jatim Desak Kasus Ini Diusut Tuntas
- Tak Terima Ditegur karena Lawan Arus, Pemuda Hajar Sekuriti Pelabuhan Tanjung Perak
- Segera Manfaatkan! Pemprov Jatim Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 14 Juli 2023
- 161 Bus Siap Angkut Masyarakat untuk Mudik Gratis di Jawa Timur, Ini Cara Daftarnya
- 25.000 Orang Jadi Korban Robot Treding, Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Jadi Tersangka
- Gubernur Luncurkan Kalender Wisata Jatim 2023, Ini Deretan Event Wisata yang Layak Dikunjungi
- Pesta Miras Oplosan saat Acara Pernikahan, 3 Warga Surabaya Tewas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.