144 Perawat Terpapar Covid-19, DPW PPNI Jatim Minta Perhatian Pemerintah
DPW PPNI meminta agar pemerintah memperhatikan kondisi perawat yang menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19.
Madiunpos.com, SURABAYA – Hingga Kamis (2/7/2020), sedikitnya ada 144 perawat di Jawa Timur yang terpapar virus corona atau Covid-19. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya meninggal dunia.
Demikian disampaikan Ketua DPW Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Prof Nursalam, di Surabaya. "Persentasenya 50 persen perawat yang tugas di puskesmas dan 50 persen lagi di rumah sakit," ucap Nursalam, seperti dikutip Madiunpos.com dari Okezone.com, Kamis .
Dari jumlah tersebut, ada yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah sakit. Namun, ada juga yang mengalami gejala klinis parah sehingga harus menggunakan alat bantu medis, seperti ventilator.
Ramai, Pegawai Pemkot Surabaya Dimintai Bantuan Dana Untuk Penanganan Covid-19
"Jumlahnya 30 persen dirawat di rumah sakit, ada yang pakai ventilator, ada beberapa yang sudah tidak. Tapi ada yang kondisi parah memang," ucapnya.
Ia mengatakan para perawat ini memang memiliki risiko tinggi tertular corona akibat pekerjaannya. "Perawat bekerja 24 jam memenuhi kebutuhan pasien A sampai Z, membantu semua tindakan. Makanya risiko tertularnya lebih tinggi, ini bisa menjadi catatan," tuturnya.
Beberapa perawat, disebut Nursalam, bahkan tak boleh pulang ke rumah sehingga memerlukan kebutuhan rumah singgah khusus. Selain itu, dirinya berharap jam kerja perawat bisa diatur agar mereka bekerja tidak terlalu lelah yang berimbas pada menurunnya daya tahan tubuh, hingga mudah tertular corona.
HUT Ke-74 Bhayangkara, Polres Madiun Luncurkan Sepeda Motor Tangguh Covid-19
Ia menegaskan, kebutuhan perawat terkait alat pelindung diri, asupan nutrisi makanan, vitamin, hingga insentif gaji juga harus diberikan.
"Catatan kami yang perlu diadvokasi adalah pemenuhan kebutuhan dasar terutama dari segi kesehatan, makanan nutrisi, vitamin, istirahatnya, tolong dipenuhi," katanya.
"Pengaturan sif kerja juga, ada yang seminggu masuk, seminggu libur, tapi ada yang bervariasi dan tidak demikian. Sehingga berakibat beban kerjanya terlalu berat, kurang istirahat dan bisa menyebabkan kontak dengan pasien terlalu sering," tuturnya.
Warga Pasuruan Yang Tolak Dijemput Tim Covid-19 Terkonfirmasi Positif
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Duh...Sudah 781 Perawat di Jatim yang Terpapar Covid-19, 22 Meninggal
- Sudah 584 Perawat di Jatim Terpapar Covid-19, 16 Orang Meninggal
- Insentif Perawat Covid-19 di Jatim Baru Cair 20 Persen, PPNI Tagih Janji
- 8 dari 124 Perawat Positif Covid-19 di Jatim Meninggal, Menkes Beri Santunan
- PPNI Jatim : 110 Perawat Terpapar Covid-19, Tujuh Diantaranya Meninggal
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.