25 Komputer di SMPN 1 Kare Madiun Digondol Maling, Kerugian Capai Rp162 Juta
Sebanyak 25 unit komputer di SMPN 1 Kare, Kabupaten Madiun, digondol maling. Kerugian tercatat mencapai Rp162 juta.
Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 25 unit komputer di SMPN 1 Kare, Kabupaten Madiun, digondol maling. Kerugian tercatat mencapai Rp162 juta.
Pencurian itu pertama pertama kali diketahui oleh pekerja bangunan yang sedang memperbaiki sekolah tersebut, Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 11.30 WIB.
Seorang pekerja, Trismianto, 50, mengatakan saat itu dirinya bersama kakaknya Sriyanto sedang bekerja memperbaiki salah satu bangunan di sekolah tersebut. Dia kemudian membersihkan sisa pasir yang berserakan di depan ruang Lab TIK atau ruang komputer.
SMPN 1 Kare Dibobol Maling, 25 Komputer untuk Belajar Raib
Trismianto bersama Sriyanto melihat gembok dalam kondisi terbuka. Kemudian dia berinisiatif melihat ruangan komputer itu dari ventilasi. Betapa kagetnya dua pria itu karena melihat ruangan komputer itu telah kosong.
“Saya lihat dari atas pakai tangga. Lihat ruangan itu ternyata komputernya sudah tidak ada semua,” kata dia, Kamis (27/5/2021).
Selanjutnya, Trismono melaporkan kejadian tersebut kepada kepala SMPN 1 Kare. Hingga akhirnya pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kare.
Waka Kurikulum SMPN 1Kare, Gatot Suamrjono, mengatakan setelah mendapatkan informasi ruang komputer dibobol maling dan 25 unit komputer hilang, pihaknya langsung melapor ke Polsek Kare.
Dia menyebut sebenarnya pengamanan di ruang komputer tersebut sudah berlapis. Namun, pintu ruang komputer tersebut berhasil dibobol maling.
“Ruangan itu tidak ada yang dirusak. Jadi, pelaku merusak gemboknya,” ujar dia.
Gatot menuturkan ada 25 unit komputer serta dua unit server yang digondol maling. Total kerugian dari pencurian ini mencapai Rp162 juta.
Super Blood Moon, Warga Madiun Abadikan Lewat Kamera HP
“Ini yang dicuri komputer pengadaan baru, tahun 2019. Sebenarnya di sini ada dua lab komputer. Yang satu ruang lab berisi komputer tahun pengadaan 2016. Nah, yang dicuri ini pengadaan baru,” jelasnya.
Gatot menyampaikan sekolah ini setiap malam dijaga oleh petugas keamanan sekolah. Tetapi pada malam itu, kemungkinan penjaga sekolah tidak mengecek ruang komputer.
Sekolah ini memiliki pintu masuk hanya satu. Namun, di belakang sekolah terbuka, artinya tidak ada pagar yang mengelilingi. Hanya ada pagar kawat berduri setinggi 2 meter yang dipasang di belakang sekolah.
“Bagian belakang memang belum dipagar. Masih terbuka. Tapi sudah dipasang kawat berduri,” kata dia.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.