402 Ekor Sapi di Ponorogo Terjangkit Penyakit Mulut & Kuku, Paling Banyak di Pudak

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendata ada 402 ekor sapi di wilayahnya yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

402 Ekor Sapi di Ponorogo Terjangkit Penyakit Mulut & Kuku, Paling Banyak di Pudak Salah satu peternak di Kecamatan Pudak Ponorogo yang mengeluhkan biaya pengobatan dan angsuran perbankan Selasa (31/5/2022) (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendata ada 402 ekor sapi di wilayahnya yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ratusan ekor sapi yang positif PMK tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Ponorogo.

    Kepala Dispertahankan Ponorogo, Masun, mengatakan ratusan ekor sapi tersebut tertular PMK. Sebelumnya Pemkab Ponorogo telah mengirimkan 16 sampel sapi dan semunya dinyatakan terkonfirmasi positif PMK.

    Untuk itu, jika ditemukan sapi yang memiliki gejala yang sama sudah dipastikan tertular PMK. Sebab, sudah ada diagnosa khusus dari paramedis dan menunjukkan gejala PMK.

    ‘’402 sapi itu dari sembilan Kecamatan. Balong, Jambon, Kauman, Pudak, Pulung, Sampung, Siman, Slahung, dan Sooko,’’ kata Masun, Jumat (3/6/2022).

    Baca Juga: Mobil Milik Warga Karanganyar Tercebur di Telaga Ngebel Ponorogo, Ini Sebabnya

    Masun mengatakan dari seluruh kecamatan itu mayoritas berasal dari Pudak. Sebab, di sana merupakan sentranya sapi perah. Terhitung ada 59,9 persen dari jumlah sapi yang terpapar atau sejumlah 241 sapi berasal dari Pudak.

    Selain itu, mayoritas yang terpapar di Kecamatan Pudak yaitu sapi perah. Sedangkan kecamatan lainnya campuran.

    ‘’Kecamatan lain itu campuran, ada yang perah juga ada yang sapi potong,’’ terang Masun.

    Terkait dengan banyaknya sapi yang terpapar, Masun mengatakan bahwa hari ini Pemkab mengadakan rapat koordinasi (rakor) terkait wabah PMK tersebut.

    Baca Juga: Pensiunan Pegawai RRI Madiun Meninggal saat Hendak ke Masjid, Diduga Dibunuh

    Ada beberapa langkah yang dilakukan. Yakni, fokus pada pengobatan untuk mengurangi gejala kesakitan dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

    ‘’Untuk pengobatan nanti dilakukan oleh Kesehatan hewan [keswan],’’ ungkapnya.

    Selain pengobatan, Pemkab Ponorogo juga bakal melakukan langkah preventif agar mencegah penyebaran PMK. Masun mengatakan bahwa langkah preventif ini butuh keterlibatan semua sektor.

    Dia menegaskan sapi yang terpapar perlu dilakukan isolasi. Selain itu juga akan dilakukan penyekatan agar sapi dari wilayah luar tidak menularkan PMK ke Ponorogo.

    ‘’Per hari ini belum ada instruksi penutupan pasar hewan. Kita lihat keputusan dari pejabat otoritatif yang melakukan,’’ ujarnya.

    Masun mengatakan bahwa ada vaksinasi dari proyek nasional layaknya penanganan Covid-19 sebelumnya. Produksi vaksin sedang dilakukan di salah satu lembaga di Surabaya.

    Vaksin itu bakal didistribusikan ke wilayah yang terpapar wabah PMK. Pihaknya berharap Ponorogo bisa mendapatkan jatah vaksin tersebut.

    ‘’Kalau langkah pengobatan dari keswan selama ini berjalan dengan baik. Mayoritas sapi sudah mulai pulih,’’ pungkasnya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.