5 BUMN Indonesia Garap Transportasi Perkeretaapian di Kongo

Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dipercaya untuk menggarap proyek pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kongo, Afrika.

5 BUMN Indonesia Garap Transportasi Perkeretaapian di Kongo Perwakilan dari TSG Group, perwakilan pemerintah Democratic Republic of the Congo, dan PT Inka serta beberapa perwakilan BUMN menandatangani kerja sama untuk proyek pembangunan di Kongo, Rabu (14/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Inka (Persero), PT LEN (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), beserta investor TSG Group yang berpusat di Amerika Serikat menindaklanjuti kesepakatan bersama berupa Master Framework Join Development Agreement (MFJDA) dengan Democratic Republic of the Congo (DRC) beberapa waktu lalu.

    Ada dua kesepakatan antara 5 BUMN dan TSG Group tersebut berupa Master Implementation Join Development Agreement (MIJDA) dan antara TSG Group dengan pemerintah Kongo berupa Build Own Operate Transfer (BOOT).

    CEO TSG Global Holdings Rubar Sandi, Duta Besar DRC untuk USA Francois Nikuna Balumuene, dan Penasihat Khusus Presiden DRC bidang Infrastruktur Alexy Kayembe De Bampende, dan CEO PT TSG Utama Indonesia Syaiful Idham mengunjungi PT Inka di Kota Madiun, Rabu (14/10/2020). Pada kesempatan tersebut juga ditandatangani perjanjian kerja sama dengan pihak pemerintah Kongo dan TSG Global Holdings.

    Baru 150 Pelaku UKM di Ponorogo yang Terima Bantuan dari Presiden

    Direktur PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan Inka akan memproduksi kebutuhan transpprtasi di Kongo. Berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapian. Namun, infrastruktur perkeretaapian tersebur akan dikerjakan oleh BUMN lain di Indonesia.

    "PT Inka akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC. Inka akan supply lokomotif, gerbong barang, KRDE atau kereta rel diesel elektrik, dan kereta rel listrik. Kemudian alan kita ajak beberapa BUMN karya di Indonesia untuk mengerjakan infrastruktur perkeretaapiannya di sana," jelas Budi.

    Dia menyampaikan proyek dengan nilai total sekitar USD 11 miliar ini akan dikerjakan mulai fase I dengan target empat tahun dengan pengerjaan dimulai 2021. Fase I yang akan dikerjakan meliputi proyek kereta api Kinasasha Urban Loop Line yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinasasha menuju Matadi Port dan Banana Port.

    Tambah Satu, Total 8 warga Kota Meninggal Dunia karena Covid-19

    Untuk panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinasasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Martadi Port serta Banana Port.

    "Setelah Fase I nanti kita lanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4.100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan DRC," jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.