Ajukan Listrik Subsidi, Justru Nenek Miskin di Madiun Dapat Listrik 900 VA Non-Subsidi, Begini Ceritanya

Keinginan seorang janda miskin di RT 020/RW 008, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, untuk bisa memasang jaringan listrik sendiri di rumahnya terwujud.

Ajukan Listrik Subsidi, Justru Nenek Miskin di Madiun Dapat Listrik 900 VA Non-Subsidi, Begini Ceritanya Painem, janda miskin yang tinggal di RT 020/RW 008, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun tengah bersantai mendengarkan radio kuno, Kamis (10/9/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Keinginan seorang janda miskin di RT 020/RW 008, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, untuk bisa memasang jaringan listrik sendiri di rumahnya terwujud. Hal ini setelah ada seorang donatur yang memasangkan jaringan listrik di rumah janda bernama Painem itu.

    Painem sempat mengajukan pemasangan jaringan listrik berdaya 450 VA subsidi ke PLN. Namun harapannya itu pupus karena janda berusia 63 tahun ini tidak masuk dalam data kemiskinan yang berhak menerima listrik subsidi PLN.

    Meski keinginan pemasangan jaringan listrik subsidi yang diharapkan pupus. Tetapi justru ia mendapatkan yang lebih dari keinginannya. Seorang donatur bersedia membiayai pemasangan jaringan listrik baru di rumahnya dengan daya 900 VA non-subsidi.

    Pejabat Humas PLN UP3 Madiun, Bintara Toa Situmorang, mengatakan pengajuan pemasangan jaringan listrik bersubsidi atas nama Painem memang ditolak. Penolakan ini karena Painem tidak masuk dalam data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

    "Karena untuk listrik subsidi, data kita mengacu pada TNP2K yang tidak bisa diutak-atik oleh PLN," jelas dia, Sabtu (12/9/2020).

    Dia membenarkan ada seorang donatur yang membiayi pemasangan jaringan listrik baru 900 VA di rumah Painem. Rencananya alat kWh meter akan dipasang di rumah nenek-nenek yang hidup sebatang kara itu pada Senin.

    "Pemasangan kWh meter di Madiun Kota habis. Itu alatnya kita ambilkan dari Ngawi. Kita upayakan paling lambat Senin dipasang," kata Bintara.

    Meski menggunakan jaringan listrik non-subsidi, tetapi selama pandemi Covid-19 ada kebijakan dari pemerintah untuk pengguna jaringan 900 VA mendapatkan potongan 50%. Sehingga nanti biaya bulanannya bisa lebih murah.

    Lebih lanjut, pihaknya juga akan berkunjung ke pemerintah kecamatan/kelurahan di tempat Mbah Painem tinggal. Tujuannya untuk membantu pendaftaran usulan janda miskin itu masuk dalam daftar subsidi via web DJK.

    "Jadi nanti tarif yang awalnya non-subsidi akan diubah menjadi tarif subsidi," teran Bintara.

    Ketua RT 020/RW 008, Wahono, membenarkan bahwa ada donatur yang telah membiayai pemasangan jaringan listrik 900 VA di rumah Painem. Bahkan donatur juga siap membayarkan tagihan bulanannya.

    "Alhamdulillah ada donatur yang membiayi pemasangannya. Mbah Painem pun sangat senang mendengar kabar ini. Karena beliau memang tidak mampu dan berhak mendapatkan bantuan ini," kata dia.

    Seperti diberitakan sebelumnya, seorang janda miskin di RT 020/RW 008, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun tidak bisa mengajukan pemasangan listrik subsidi berdaya 450 VA di PLN. Hal ini karena wanita lansia bernama Painem ini tidak masuk dalam data warga miskin.

    Selama ini Painem tinggal seorang diri di rumahnya yang sederhana di kampung tersebut. Untuk kebutuhan listrik, saat ini ia hanya mengandalkan saluran listrik dari lingkungan.

    Ditemui di rumahnya, Kamis (10/9/2020) siang, Painem terlihat sedang mendengarkan acara ceramah di radio kuno yang diletakkan di atas meja. Nenek-nenek berusia 63 tahun ini harus membelakkan mata saat wartawan datang ke rumahnya. Maklum, karena penglihatannya sudah tidak sempurna karena penyakit yang diderita.

    Painem menceritakan dirinya saat ini sedang menunggu petugas dari PLN untuk memasangkan meteran listrik di rumah. Ia sudah menyiapkan uang senilai Rp500.000 untuk membayar biaya pemasangan meteran listrik. Uang itu merupakan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah yang diberikan kepadanya saat pandemi Covid-19.

    “Saya sudah siapkan uang untuk pemasangan listrik. Itu uang bantuan kemarin. Saya simpan,” katanya janda yang kini tinggal seorang diri itu.

    Namun, harapannya itu segera pupus setelah tahu kalau dirinya tidak masuk dalam salah satu warga yang berhak mendapatkan listrik subsidi 450 VA. Padahal ia sangat mengharapkan segera terpasang supaya kebutuhan listrik di rumahnya segera terpenuhi.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.