Banjir Bandang di Magetan, Warga Kocar-Kacir saat Sedang Ngopi di Warung

Agus Wahyudi, 30, teringat jelas bagaimana banjir bandang yang menerjang kampungnya di Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Selasa malam.

Banjir Bandang di Magetan, Warga Kocar-Kacir saat Sedang Ngopi di Warung Warga Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan berkerja bakti untuk membersihkan lumpur yang terbawa banjir bandang, Rabu (17/3/2021) pagi. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MAGETAN -- Agus Wahyudi, 30, teringat jelas bagaimana banjir bandang yang menerjang kampungnya di Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu, dia sedang melayani sejumlah warga yang nongkrong di warung kopi miliknya.

    Hujan cukup deras mengguyur desanya sejak Selasa sore. Di suasana hujan itu, warga sedang bercengkerama sekaligus menikmati kopi hangat di warungnya.

    Saat air sungai mulai naik ke perkampungan, warga yang ada di warung kopi pun menganggap itu sebagai hal biasa dan wajar.

    Banjir Bandang Terjang Magetan, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter

    "Malam itu, saya masih berjualan. Ada warga yang di warung sedang ngopi. Air naik sampai jalan, ya dianggap hal biasa," kata dia saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya, Rabu (17/3/2021).

    Namun, beberapa waktu setelah air naik ke permukaan itu, tiba-tiba air bah datang dengan menerjang perkampungannya. Dia memperkirakan ketinggian air mencapai satu setengah meter.

    Warga yang berada di warung kopinya pun kocar-kacir menyelamatkan diri. Mereka keluar dari warung dan mencari tempat yang aman.

    Sedangkan Agus Wahyudi masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anggota keluarganya. Ada enam orang yang tinggal di rumah tersebut.

    "Tidak ada korban luka, keluarga berhasil diselamatkan dan keluar dari rumah saat banjir menerjang. Semua barang yang ada di rumah, saya tinggal," jelas dia.

    Terseret Banjir Bandang di Magetan, Pikap Remuk setelah Hanyut 1 Km

    Air bah yang menerjang kampungnya tidak berlangsung lama. Sekitar tiga puluh menit berselang, air berlumpur itu pun berangsur-angsur surut. Kini yang tertinggal hanya tumpukan lumpur yang mencapai 50 cm.

    "Semua barang di rumah rusak semua. Terutama elektronik rusak karena terkena air dan lumpur. Sepeda motor rusak. Itu ada di depan. Terkena lumpur semua. Kami punya tiga ekor sapi, berhasil diselamatkan," kata warga RT 006/RT 002 itu.

    Cerita lain datang dari Sumini, 50, yang juga warga RT 006/RW 002. Dia menceritakan saat itu hujan deras mengguyur beberapa jam. Tiba-tiba air bah datang langsung menerjang rumahnya.

    Semua barang elektronik, kendaraan, dan berbagai perabotan rumah tangga hanyut terbawa banjir. Bahkan rumahnya kini dipenuhi lumpur yang cukup tebal.

    "Banjirnya enggak lama kok. Paling 30 menitan. Alhamdulillah kami berhasil menyelamatkan diri semua. Saat itu, kami sekeluarga di dalam rumah," ujar dia.

    Sumini menyampaikan saat ini masih membersihkan rumah yang dipenuhi dengan lumpur. Dia mengaku banjir bandang kali ini yang paling besar dan menakutkan.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.