Berkah Ramadan, Omzet Produsen Cincau Hitam di Madiun Naik Rp3,5 Juta Per Hari
Selama bulan Ramadan, produsen cincau hitam di Kabupaten Madiun kebanjiran permintaan.
Madiunpos.com, MADIUN -- Selama bulan Ramadan, produsen cincau hitam di Kabupaten Madiun kebanjiran permintaan. Bahan makanan yang terbuat dari daun janggelan ini sangat diburu untuk kebutuhan buka puasa.
Salah satu produsen cincau hitam di Kabupaten Madiun yakni milik Kasih di Desa Jatisari, Kecamatan Geger. Selama bulan Ramadan, permintaan cincau hitam di tempatnya naik berlipat-lipat.
Ditemui di rumah produksinya di RT 018/RW 004, Desa Jatisari, Senin (19/4/2021) siang, Kasih menceritakan pada saat Ramadan ini bisa membuat sepuluh drum adonan janggelan per hari. Padahal pada hari biasa hanya bisa membuat dua drum per hari.
Pendekar 2 Perguruan Silat Bentrok di Jember, 2 Luka Parah
“Seperti Ramadan sebelumnya, pembuatan janggelan [cincau hitam] ini meningkat tajam pada Ramadan tahun ini. Sehari bisa sepuluh drum besar itu,” kata dia.
Wanita berusia 60 tahun itu mengatakan satu drum adonan janggelan itu bisa menjadi sepuluh ember cincau hitam siap jual. Dalam sehari bisa memproduksi cincau hitam siap jual sebnayak 160 ember. Satu ember cincau hitam tersebut dijual dengan harga Rp22.000. Sehingga omzet per hari dari produksi cincau hitam ini bisa mencapai Rp3,5 juta per hari.
Dia menegaskan untuk harga cincau hitam produksinya tidak naik. Harganya tetap sama Rp22.000.
“Kalau beli di rumah, berapa pun saya layani. Ada yang beli Rp2.000 bisa, Rp5.000 bisa, kalau mau beli satu ember juga bisa,” jelasnya.
Selama Ramadan, Pasar Pundensari Buka Sore Hari
Kasih mengatakan pembeli cincau hitam produksinya sebagian besar merupakan pedagang pasar di Ponorogo, Madiun, Pagotan, dan Dolopo.
“Pedagang dari Ponorogo biasanya ngambilnya setiap pukul 19.00 WIB. Kalau yang beli eceran biasanya siang dan sore hari,” ujar dia.
Jam produksi pembuatan cincau hitam di tempatnya juga diperpanjang. Kegiatan produksi dimulai pukul 02.00 WIB hingga 19.00 WIB setiap hari. Padahal biasanya produksi bisa ditangani pada siang hari saja. Untuk tenaga produksi, Kasih mengaku dibantu oleh empat orang.
“Bersyukur, janggelan ini masih menjadi bahan makanan yang dicari saat puasa,” terangnya.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.