BI Gandeng Diaspora Indonesia untuk Pasarkan Produk UMKM Madiun Raya di Luar Negeri

ank Indonesia menggandeng tiga perwakilan diaspora Indonesia untuk mempromosikan produk-produk UMKM di wilayah Madiun Raya ke pasar luar negeri.

BI Gandeng Diaspora Indonesia untuk Pasarkan Produk UMKM Madiun Raya di Luar Negeri Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
    Madiunpos.com, MADIUN -- Bank Indonesia menggandeng tiga perwakilan diaspora Indonesia untuk mempromosikan produk-produk UMKM di wilayah Madiun Raya ke pasar luar negeri. Diharapkan produk UMKM dari Madiun Raya bisa merambah ke pasar ekspor.

    Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia, saat pembukaan UMKM Virtual Expo 2020 di Kota Madiun, Jumat (16/10/2020).

    Dia menuturkan diaspora yang digandeng untuk memasarkan produk UMKM tersebut dari Afrika Selatan, Qatar, dan Mesir. Konsep seperti ini dianggap efektif dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memasarkan produk-produk UMKM di Madiun Raya ke pasar internasional.

    Pria di Kota Madiun Baru Diketahui Positif Covid-19 Saat Akan Terbang ke Kalimantan

    “Jadi tadi ada penandatanganan MoU dengan perwakilan diaspora. Nanti diaspora Indonesia yang ada di Afrika Selatan, Qatar, dan Mesir ini akan membawa contoh-contoh produk UMKM. Kemudian akan diperkenalkan di sana,” kata dia.

    Dengan model seperti ini, nantinya diaspora tersebut akan berperan aktif untuk memasarkan produk-produk UMKM ini di negara yang menjadi tempat tinggalnya. Namun, untuk saat ini memang baru tahapan memperkenalkan produk. Sehingga belum ada target transaksi yang bisa disebutkan.

    Konsep seperti sudah diterapkan di wilayah eks Karesidenan Kediri yang juga difasilitasi Bank Indonesia. Untuk di Kediri yang digandeng adalah diaspora dari Australia dan Belanda. Bahkan sudah ada diaspora dari Belanda yang memesan produk UMKM di Kediri untuk dikirimkan.

    Jadi Tuan Rumah UMKM Virtual Expo 2020, Wali Kota Madiun Dukung UMKM Go International

    “Seperti di Belanda, masyarakat Indonesia yang di sana itu ada sekitar 17.000 orang. Ini kan pasar yang besar. Bayangkan kebutuhan mereka untuk sambal pecel, setahun berapa kilogram itu,” ujar Sofwan.

    Menurutnya, dengan menggandeng diaspora ini bertujuan untuk membuka hubungan dagang di luar negeri. Sehingga produk UMKM bisa diterima pasar luar negeri.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan dengan menggandeng diaspora Indonesia tentu harapannya bisa membangun akses pasar bagi UMKM di luar negeri. Sehingga membuka pasar ekspor yang lebih luas.

    "Saya sempat berkunjung di Afrika. Market di sana masih luas. Karena barang di sana itu tidak banyak variasinya. Termasuk di Rusia maupun di Eropa Timur. Barang itu tidak banyak. Kalau barang kita dibawa ke sana, cepat sekali ketemu pasar," terangnya.

    Namun, lanjut gubernur, ada kemungkinan mereka akan terkendala proses perizinan dan sertifikasi produknya. Selain itu tentu dokumen-dokumen ekspor dan impornya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.