BMKG Menyebut 24 Wilayah di Jatim Ini Diprediksi Alami Kekeringan Parah

Musim kemarau telah tiba, kekeringan tingkat tinggi terbanyak terdapat di wilayah Provinsi Jawa Timur.

BMKG Menyebut 24 Wilayah di Jatim Ini Diprediksi Alami Kekeringan Parah Ilustrasi--Kekeringan. (Antara)

    Madiunpos.com, MADIUN – Indonesia telah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada sejumlah daerah yang akan mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Namun, BMKG memastikan kekeringan tahun ini tidak separah tahun lalu.

    “Namun tentu ada spot-spot daerah yang akan mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi,” kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, seperti yang diunggah akun Instagram @infojatim, Minggu (19/7/2020).

    Hasil monitoring BMKG menunjukkan terdapat dua indikasi potensi kekeringan meteorologi hingga dua dasarin ke depan dengan status waspada hingga awas. Adapun tujuh provinsi yang terkena imbas kekeringan meteorologis dalam status waspada, yakni Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTT, dan NTB. sedangkan provinsi yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan status siaga antara lain Bali, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

    Ratusan Pekerja Demo Tuntut Bupati Jombang Izinkan Kembali Acara Hajatan

    Dari ke-15 provinsi tersebut, wilayah yang paling banyak terdampak adalah Jatim. Di Jatim sendiri kekeringan yang terdampak dengan status waspada terdapat di Kabupaten Blitar, Gresik, Kabupaten Jember, Surabaya, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Ponorogo, Trenggalek.

    Sedangkan status siaga terdapat di daerah Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Lamongan, Kabupaten Madiun, Magetan, Kabupaten Malang, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, dan Situbondo.

    BMKG menghimbau masyarakat serta pemerintah daerah yang wilayahnya berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian dan sektor lingkungan. Dampak tersebut berupar berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian. Selain itu adalah meningkatnya potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta berkurangnya air untuk kebutuhan rumah tangga.

    Lumbung Pangan Jatim Berakhir Besok, Mau Diperpanjang Gubernur?

     

    View this post on Instagram

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut ada sejumlah daerah yang bakal mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Namun menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, potensi kekeringan di Indonesia tahun ini tidak separah tahun 2019 lalu.⁣ ⁣ "Namun tentu ada spot-spot daerah yang akan mengalami kekeringan dengan tingkat kewaspadaan tinggi," ungkap Dodo, Kamis (16/7/2020), dilansir dari cnnindonesia.com. ⁣ ⁣ Berdasarkan hasil monitoring BMKG, terdapat dua indikasi potensi kekeringan meteorologi hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas. ⁣ ⁣ Sebanyak 7 provinsi yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori waspada, di antaranya Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, NTT, dan NTB. Sedangkan wilayah Jawa Timur yang dimaksud adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kota Surabaya, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Trenggalek. ⁣ ⁣ Sementara wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga ada 6 provinsi, yaitu Bali, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan NTB. Lima belas wilayah di Jawa Timur yang termasuk di antaranya, yakni Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Situbondo. ⁣ ⁣ "BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang wilayah berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian, yaitu berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian," kata Dodo.⁣ ⁣ "Di samping itu, pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan serta berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga," pungkasnya.⁣ ⁣ #infojatim #jatimlahirbatin #kabarjatim #jatimupdate #jatimonline #beritajatim #jatimterkini #corona #dirumahaja #waspadaviruscorona #coronaupdate #coronaindonesia #socialdistancing #khofifah #khofifahindarparawansa #kekeringan

    A post shared by INFO JATIM (@infojatim) on

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.