Bupati Madiun Imbau Masyarakat Kurangi Makan Nasi, Kenapa?

Bupati Madiun Imbau Masyarakat Kurangi Makan Nasi, Kenapa? Bupati Madiun Muhtarom memotong padi di sawah Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jumat (16/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Bupati Madiun meminta warganya untuk mengurangi mengonsumsi beras.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Bupati Madiun Muhtarom meminta masyarakatnya mengurangi konsumsi beras. Pengurangan konsumsi beras ini supaya masyarakat terhindar dari penyakit diabetes.

    Dia menyebut selama ini warga Kabupaten Madiun mengonsumsi beras terlalu banyak, yaitu sekitar 75 kg hingga 90 kg per orang per tahun.

    "Masyarakat Madiun ini konsumsi berasnya masih tinggi. Seharusnya yang sehat itu 40 kg per orang per tahun," kata Muhtarom seusai panen raya di Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jumat (16/3/2018).

    Atas pertimbangan itu, politikus PKB itu mengimbau warganya untuk mengurangi konsumsi beras supaya kadar gula dalam darah tidak tinggi. Salah satu caranya yaitu dengan mengganti makan malam dua hari dalam sepekan dengan makanan selain beras. (baca: Bupati Madiun Jamin Pasokan Pangan Aman Selama 2018)

    Dia mencontohkan warga bisa memakan buah-buahan atau umbi-umbian sebagai sumber protein dan karbohidrat. "Makanya kami membuat instruksi kebijakan bagaimana supaya dua hari dalam sepekan tidak makan malam dengan beras. Cukup yang lain selain beras," jelas Tarom.

    Menurut dia, imbauan ini bertujuan mencegah penyakit diabetes. Penyakit diabetes menjadi awal berbagai penyakit seperti gagal ginjal.

    Tarom menyampaikan pengurangan konsumsi beras ini bukan karena jumlah beras di Madiun habis. Namun, lebih melihat sisi kesehatan warga. Apalagi tahun ini Kabupaten Madiun surplus hingga 270.000 ton beras.

    "Sekarang ini kan banyak yang usianya masih muda tapi sudah kena diabetes. Ujung-ujungnya gagal ginjal, cuci darah, dan sebagainya," jelas Muhtarom.

     



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.