Bupati Ponorogo Akan Bikin Kampung Merak, Ini Lokasinya

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, berencana membangun objek wisata Kampung Merak.

Bupati Ponorogo Akan Bikin Kampung Merak, Ini Lokasinya Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, bersama rombongan meninjau lokasi lahan yang akan digunakan untuk relokasi SDN 2 Tugurejo, Jumat (9/2/2020). (Istimewa-Pemkab Ponorogo)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, berencana membangun kawasan wisata baru yang dinamai Kampung Merak. Selain menjadi destinasi wisata, kawasan ini pun nantinya berfungsi sebagai tempat penangkaran buruk merak.

    Bukan tanpa alasan mengapa Bupati Ipong ingin membangun Kampung Merak ini. Salah satunya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku pembuatan reyog yang merupakan kesenian khas Ponorogo.

    Dalam pembuatan dadhak reyog dibutuhkan bulu burung merak cukup banya.  Selama ini, kebutuhan bulu merak dipasok dari India.

    Bupati Ipong Optimistis Pasar Legi Ponorogo Rampung Sesuai Target

    Untuk saat ini, Bupati Ipong masih mencari lokasi yang tepat untuk dijadikan Kampung Merak.

    Dalam unggahan video oleh akun Facebook resmi Pemerintah Kabupaten Ponorogo, @PemkabPonorogo, Sabtu (7/3/2020), Bupati Ipong mendatangi Jl. D.I Panjaitan, Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Ponorogo. Kawasan itu tampaknya bakal dijadikan lokasi Kampung Merak.

    Daerah tersebut dipilih dengan alasan tanah cukup luas yaitu kurang lebih 9.000 meter persegi dan lokasinya strategis.

    Dalam video itu, Bupati Ipong menjelaskan nantinya wisata ramah lingkungan tersebut tidak hanya untuk penangkaran merak, tetapi akan ditambahkan penangkaran beberapa jenis burung lainnya.

    Polisi Tangkap Otak Penipuan Berkedok Investasi Di Ponorogo

    "Yang utama tetap penangkaran merak, dengan satu maksud supaya Ponorogo nanti ada penangkaran merak atau tambah jumlah penangkaran merak yang ada, sehingga kebutuhan bulu merak untuk membuat dhadak merak atau reyog tercukupi," tambahnya.

    Sebelumnya, di Indonesia sudah ada beberapa tempat penangkaran merak, salah satunya di Dusun Suko, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.

    Rencana pembangunan Kampung Merak tersebut juga disampaikan Ipong di akun Instagram pribadinya, @ipongmuchlissoni, Minggu (8/3/2020).

    Inilah Potret Keindahan 5 Gunung di Ponorogo

    "Bersama-sama kita akan segera diskusikan konsep wisata ini yang ramah lingkungan dan bisa dijadikan destinasi liburan bersama keluarga. Kita butuh masukanmu, ada usul? Yuk kita rembuk bersama," tulisnya pada keterangan.

    Mengetahui rencana itu, warganet Instagram menyambut dengan positif. Terlihat dari beberapa komentar yang mendukung pembangunan objek wisata baru tersebut.

    "Menarik pak @ipongmuchlissoni, konsep wisata keluarga cocok dgn budaya berwisata masyarakat kita yg "suka grudukan" jadi insyallah bsa cocok segmentasinya...usul ditambah fasilitas hospitality (resto/ruang pertemuan/penginapan) yg khas, jadi nnti bsa ditawarkan 'makan sambi dikelilingi merak' atau 'rapat sambil liat2 burung langka' dsb...jangan lupa menggandeng pihak komunitas, asosiasi profesi terkait (arsitek atau desainer) bahkan kampus utk kolaborasi," tulis @oktaputra.

    "Keren sih pak @ipongmuchlissoni rencana ini, kedepannya bulu-bulu merak yang rontok bisa menunjang sektor industri kerajinan reog dan kerajinan lainnya yang menggunakan bahan baku bulu merak, jadi mengurangi intensitas impor dari India, china atau negara-negara lain. Karena bulu-bulu merak yang rontok memang masih sangat diminati sih pak, buat bahan baku dalam sektor industri aksesoris, dekorasi sampai souvenir. Semoga segera terlaksana pak @ipongmuchlissoni , bisa segera menjadi salah satu destinasi menarik di ponorogo yang bisa menarik minat berkunjung wisatawan lokal hingga mancanegara dan tentu menjadi penunjang sektor ekonomi kreatif," tambah @seeverythingofficial.

    Kabupaten Ponorogo, Ipong, Kampung Merak, Reyog, Bulu Merak



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.