Cegah Corona, PLN Hentikan Penghitungan Meteran Listrik Pelanggan
Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menerapkan kebijakan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir khusus bagi pelanggan pasca-bayar atau yang masih menggunakan meteran listrik.
Madiunpos.com, MADIUN -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menerapkan kebijakan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir khusus bagi pelanggan pasca-bayar atau yang masih menggunakan meteran listrik. Kebijakan ini mulai berlaku untuk pembayaran listrik pada bulan April.
Bagi pelanggan PLN yang masih menggunakan meteran listrik biasanya ada petugas yang mencatat dan memeriksa stand meter pelanggan. Ini untuk mengetahui jumlah pemakaian listrik pelanggan.
Namun, setelah merebaknya virus corona atau Covid-19, pencatatan dan pemeriksaan stand meter pelanggan itu ditangguhkan sementara waktu. Hal ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona dan memaksimalkan uapaya social distancing.
Pejabat Humas PLN UP3 Madiun, Bintara Toa Situmorang, mengatakan pencatatan dan pemeriksaan stand meter pelanggan tidak dilakukan terlebih dahulu. Kebijakan ini menyusul imbauan dari pemerintah untuk melaksanakan work from home dan social distancing.
Wali Kota Minta Warga Madiun yang Merantau Jangan Pulang Dahulu
Karena tidak dilakukan pencatatan secara manual, untuk pembayaran dilakukan dengan menggunakan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir. Jadi pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir dirata-rata dan nilai yang dihasilkan adalah yang harus dibayar pelanggan.
"Semisal ada pelanggan yang mau bayar untuk bulan April. Maka yang dihitung adalah pemakaian bulan Maret, Februari, dan Januari. Pada bulan Maret pemakaian Rp1.000, Februari Rp2.000, dan Januari Rp3.000. Nilai tersebut ditotal dan dibagi tiga, sehingga ketemu angka rata-rata yaitu Rp2.000. Nilai rata-rata ini yang harus dibayar pelanggan," jelas Bintara, Senin (30/3/2020).
Angka yang dibayar pelanggan tersebut bukan angka pasti, tetapi angka perkiraan penggunaan. Sehingga pelanggan bisa melakukan pengaduan terkait ketidaksesuaian pencatatan stand akhir kWh meter dan perhitungan rekening akan diperhitungkan pada rekening bulan depan. Sehingga pelanggan tidak akan dirugikan. Pengaduan bisa langsung disampaikan ke contact center PLN 123.
Lima dari Tujuh PDP Negatif Corona, Ponorogo Belum Terjangkit
"Nanti kalau kondisi sudah normal kembali petugas akan mulai melakukan perekaman lagi. Tentu akan ada penyesuaian. Plus minusnya akan bisa disesuaikan di situ," jelasnya.
Bintara menegaskan kebijakan penangguhan pencatatan meteran listrik ini bukan penangguhan pembayaran listrik untuk pelanggan. Pelanggan tetap wajib membayar listrik setiap bulan.
Untuk pembayarannya, lanjut dia, diimbau membayar secara online seperti melalui ATM, Internet Banking, SMS Banking, aplikasi dompet digital seperti Link Aja, Gopay, atau melalui E-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan lainnya.
"Ini sebagai upaya preventif memcegah penularan virus corona. Kami mengajak supaya pelanggan untuk memaksimalkan pembayaran listrik secara online," kata Bintara.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.