Deretan Masjid Tertua di Jawa Timur, Punya Arsitektur Unik & Cocok untuk Wisata Religi

Berikut ini deretan masjid tertua di Jawa Timur yang memiliki arsitektur unik.

Deretan Masjid Tertua di Jawa Timur, Punya Arsitektur Unik & Cocok untuk Wisata Religi Masjid Tegalsari Ponorogo. (ponorogo.go.id)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang kental akan nuansa keislamannya. Wilayah ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah awal perkembangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia.

    Salah satu bukti yang menunjukkan itu adalah banyaknya masjid kuno yang tersebar di Jawa Timur. Ada banyak masjid lawas yang berdiri di Jatim sejak puluhan hingga ratusan tahun silam. Berikut ini beberapa masjid tertua di Jawa Timur:

    1. Masjid Agung Sunan Ampel

    Masjid Agung Sunan Ampel merupakan masjid tertua di Jawa Timur yang didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Rahmatullah atau dikenal dengan Sunan Ampel. Sunan Ampel membangun masjid dibantu sahabat karibnya yaitu Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta para santrinya.

    Masjid ini dibangun di atas sebidang tanah seluas 120 x 180 meter persegi. Lokasinya berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren Ampel.

    Baca Juga: Belasan Desa di 3 Wilayah Gelar Ramadan Heppiii, Perbaiki Jalan hingga Percantik Gapura

    Masjid Agung Sunan Ampel dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan bernuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Pada tahun 1972 Kawasan Masjid Agung Sunan Ampel telah ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemkot Surabaya.

    1. Masjid Tegalsari

    Masjid Tegalsari berdiri sejak abad ke-18 atau pada tahun 1742 M dan didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari. Kiai Ageng Muhammad Besari sendiri merupakan tokoh penyebar Agama Islam di Kabupaten Ponorogo sekaligus pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar atau yang disebut dengan Pondok Tegalsari. Corak yang dimiliki oleh Masjid Tegalsari merupakan akulturasi dari gaya Islam, Jawa, dan Hindu.

    Bangunan utama Masjid Tegalsari memiliki model yang sama dengan Masjid Agung Demak, Masjid Agung Ponorogo dan Masjid Ki Ageng Selo, di mana bahan utama adalah kayu jati yang cukup tua. Masjid Tegalsari terletak di Jalan Imam Besari, Tegalsari, Jetis, Kabupaten Ponorogo. Masjid ini telah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya berdasar Undang-undang RI No 5 Tahun 1992.

    Baca Juga: Mutasi Besar-Besaran Polri: 7 Kapolres di Jawa Timur Dipindah, Ini Datanya

    1. Masjid Agung Keraton Sumenep

    Masjid Agung Keraton Sumenep dulunya bernama Masjid Jami’. Arsitektur Masjid Keraton Sumenep ini sangat megah dan cukup unik yaitu menggabungkan berbagai unsur budaya dalam rancang bangunnya seperti Persia, Arab, India, Cina, dan Jawa. Masjid megah  ini didirikan pada tahun 1781 M dan dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala yaitu Penguasa Negeri Sumenep XXXI. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1779 Masehi dan baru selesai pada tahun 1787 Masehi. Masjid Agung Keraton Sumenep terletak di Jalan Trunojoyo, Sumenep, Kabupaten Sumenep.

    1. Masjid Agung Jami' Malang

    Masjid Agung Jami’ dibangun pertama kali pada tahun 1890 M. Kemudian pembangunannya dilanjutkan tahap kedua pada tahun 1903. Bangunan megah Masjid Agung Jami’ Malang ini berarsitektur Jawa dan Arab. Masjid ini berbentuk bujur sangkar berstruktur baja dengan atap tajug tumpang dua.

    Arsitektur Jawa terlihat dari tiang penyangga masjid yang memiliki konsep soko guru dan arsitektur Arab terlihat pada kubah pada menara masjid juga konstruksi lengkung pada bidang-bidang bukaan. Sampai saat ini, bangunan aslinya masih dipertahankan. Masjid megah ini terletak di Jalan Merdeka Barat No. 3, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.