DPRD Tuding Ada yang Salah pada Program Penanggulangan Banjir Pemkot Surabaya

Anggaran penanggulangan banjir di Surabaya tiap tahun meningkat, namun skala banjirnya juga meningkat.

DPRD Tuding Ada yang Salah pada Program Penanggulangan Banjir Pemkot Surabaya Banjir di Surabaya pada Jumat (31/1/2020). (liputan6.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Surabaya banjir lagi pada Jumat (31/1/2020). Program penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Surabaya pun mendapat sorotan dari kalangan legislator.

    Anggota DPRD Surabaya M. Machmud, menyebut ada yang salah dengan program penanganan banjir di Kota Pahlawan tersebut. "Anggarannya selama ini tiap tahun ditingkatkan. Tapi banjirnya juga terus meningkat. Ada yang salah ini," tutur dia, Jumat, seperti dilansir liputan6.com.

    Berdasarkan penelusuran Madiunpos.com dari sejumlah sumber, anggaran penanggulangan banjir Pemkot Surabaya mencapai Rp1,2 triliun. itu baru yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUPMB ). Melansir surabayainside.com, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Ery Cahyadi, pada Oktober 2019, menyampaikan anggaran sebesar itu tidak hanya untuk penanganan banjir, namun juga kegiatan pendukung lain di bawah DPUPMB.

    Rawat Ibunya Yang Terkena Kanker, Kisah Dua Bocah Surabaya ini Viral

    Machmud mengaku mendapat banyak keluhan warga soal banjir lewat ponselnya. Ia merasa kasihan kepada warga yang jadi korban banjir dan geram dengan langkah pemkot dalam mengatasi persoalan ini.

    Dia menilai Pemkot Surabaya tidak seperti yang digambarkan beberapa akun-akun di media sosial selama ini. "Kalau di medsos sering digambarkan responsif. Faktanya tadi seperti itu. Sebenarnya kalau responsif ketika hujan sudah langsung melakukan antisipasinya," ujar politikus Partai Demokrat asal daerah pemilihan Surabaya V itu.

    Menurut Machmud, apa yang dilakukan Pemkot terkesan seperti memindahkan lokasi banjir. "Sekarang anggarannya diajukan untuk titik ini. Eh nanti banjirnya parah di titik yang lain," ucapnya.

    Usung Mantan Kapolda Jatim jadi Cawali Surabaya, DPP dan DPW Partai Nasdem Jatim Dituding Tak Prosedural

    Ia menuturkan hal tersebut menunjukkan perencanaan yang tidak benar. "Enggak pintar itu orang-orang di bagian perencanaan kota," imbuh mantan jurnalis yang sempat menjadi pimpinan redaksi salah satu koran di Surabaya itu.

    Machmud berharap kinerja pemkot benar-benar didasarkan pada perencanaan yang matang. Bukan sekadar pada pencitraan ke publik. "Sebab kalau sudah banjir seperti ini kelihatan yang sesungguhnya. Kinerjanya bener atau pencitraan saja. Kasihan warga," ujar dia.

    Sebelumnya, hujan yang mengguyur Surabaya, Jawa Timur pada Jumat sore hingga malam hari menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.

    Dihimpun dari berbagi sumber, genangan air setinggi kurang lebih 40 sentimeter terlihat di sepanjang Frontage A Yani sisi utara setelah bundaran Waru hingga flyover Wonokromo. Banjir juga menggenangi bagian Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya.

    Penjaga Makam Kembang Kuning Surabaya Nekat Lompat dari Flyover Gara-Gara Ini

    Banjir juga terjadi di wilayah Ketintang atau sisi selatan Royal Plaza. Kemacetan yang dari Frontage menuju ke Ketintang tak terelakkan lagi.

    Banjir juga melanda perkampungan di Kawasan Wonocolo di Surabaya mencapai ketinggian 60 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang permukaan lantai rumahnya tak terlalu tinggi dari jalan kampung turut terendam.

    "Di Bukit Mas, tepatnya di jalan depan rumah saya juga banjir," kata warga Bukit Mas, Pertiwi Ayu Khrisna, mengutip Antara.

    Informasi yang dihimpun Antara, wilayah yang terendam banjir di Kota Pahlawan di antaranya Bukit Mas, Ketintang, Dukuh Kupang, Jalan Ahmad Yani atau depan Graha Pena, Kertajaya, kawasan Kodam V Brawijaya dan lainnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.