Henky Solaiman Meninggal Karena Kanker Usus, Ini Penjelasannya
Madiunpos.com, JAKARTA -- Aktor senior Henky Solaiman meninggal dunia Jumat (15/5/2020) sore pukul 16.40 WIB. Sebelumnya, ia diketahui mengidap kanker usus.
Kabar meninggalnya Henky Solaiman disampaikan oleh Fajar Nugros dalam sebuah unggahan di Instagram. Sebuah foto hitam putih menyertai kabar duka tersebut.
Kanker usus atau kanker kolon merupakan jenis kanker yang bermula di usus besar. Ini adalah bagian paling ujung dari saluran pencernaan.
Aktor Senior di “Dunia Terbalik” Henky Solaiman Meninggal Dunia
Umumnya kanker usus berawal dari benjolan kecil yang disebut polip. Seiring berjalannya waktu, polip berkembang menjadi kanker usus. Skrining teratur dianjurkan untuk mendeteksi polip sebelum berkembang menjadi ganas.
Sering juga disebut kanker kolorektal karena menyerang area kolon (usus besar) dan rektum (dubur). Seperti dilansir dari Detik.com dikutip dari Mayo Clinic, berikut fakta kanker usus yang perlu diketahui.
1. Penyebab
Tidak diketahui pasti penyebab kanker usus. Tetapi beberapa hal bisa menjadi faktor risikonya, seperti:
- Usia. Biasanya dialami umur 50 tahun ke atas.
- Pernah kerabat dengan riwayat polip atau kanker usus.
- Diet atau pola makan kurang serat dan tinggi lemak.
- Jarang olahraga.
- Kegemukan dan obesitas.
Pasien Positif Corona di Madiun Tolak Dievakuasi Petugas, Bupati Jemput Paksa
2. Gejala
Perubahan pola buang air besar (BAB) merupakan salah satu gejala yang harus diwaspadai sebagai gejala kanker usus. Terlebih bila disertai bercak darah. Gejala lainnya antara lain:
- Rasa tidak nyaman di perut
- BAB tidak pernah tuntas
- Cepat letih
- Berat badan turun tanpa sebab jelas.
Pemain Liga Inggris Ini Rajin Baca Al-Quran Sebelum Bertanding
3. Pencegahan
Skrining merupakan salah satu cara mencegah dampak buruk kanker usus. Orang-orang di atas usia 50 tahun dan punya riwayat kanker usus disarankan untuk melakukan skrining rutin.
Perubahan gaya hidup juga disarankan untuk mencegah kanker usus. Memperbaiki pola makan dan olahraga teratur bisa menurunkan risiko.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Seram! 26.003 Orang Meninggal Masih Terdata Sebagai Pemilih di Kediri
- Kepala Bappeda Meninggal Kena Corona, Pemprov Jatim Berduka
- Seorang Dokter di RSUD Sidoarjo Meninggal Karena Covid-19
- Kepsek SMP di Surabaya Meninggal Karena Covid-19, Guru Rapid Test Massal
- Pegawai Bakesbangpol Jatim Meninggal Positif Covid-19
- Kasad Andika Pimpin Prosesi Pemakaman Edhie Wibowo di TMP Kalibata
- Presiden Jokowi : Almarhum Pramono Edhie Wibowo Prajurit TNI Yang Sangat Baik
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.