Ibu Santri Pondok Gontor yang Tewas Dianiaya Minta Keadilan, Seluruh Pihak yang Terlibat Harus Diproses Hukum

Soimah, ibu santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang meninggal dunia karena dianiaya, menegaskan akan terus melanjutkan proses hukum dalam kasus tersebut.

Ibu Santri Pondok Gontor yang Tewas Dianiaya Minta Keadilan, Seluruh Pihak yang Terlibat Harus Diproses Hukum Soimah, ibu santri Pondok Gontor Ponorogo yang meninggal dianiaya menyampaikan pernyataan di akun Instagram pribadinya @soimah_didi. (tangkapan layar @soimah_didi)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Soimah, ibu santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang meninggal dunia karena dianiaya, menegaskan akan terus melanjutkan proses hukum dalam kasus tersebut. Dia ingin seluruh pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam percobaan penghilangan barang bukti maupun menutup-nutupi kasus ini untuk diproses secara hukum.

    “Karena masalah ini sudah memasuki ranah hukum, maka saya tetap akan melanjutkan proses hukum tersebut untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya untuk anak saya Albar Mahdi,” kata Soimah yang dikutip dari unggahan di akun Instagramnya @soimah_didi, Sabtu (10/9/2022).

    Dia mengatakan proses hukum tidak hanya untuk para pelaku penganiaya anaknya. Namun, para pihak-pihak yang terlibat dalam penghilangan barang bukti dan menutup-nutupi peristiwa penganiayaan itu juga harus diproses secara hukum.

    Menurutnya, gara-gara ada pihak yang menutupi kasus penganiayaan itu, jenazah anaknya yang telah dimakamkan harus dibongkar untuk kebutuhan autopsi penyelidikan dari polisi.

    Baca Juga: Hasil Autopsi Santri Pondok Gontor Meninggal Dianiaya: Ada Memar Pukulan Benda Tumpul di Dada

    “Autopsi dan ekshumasi anak saya dilakukan. Saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses autopsi dan ekshumasi tersebut benar-benar sangat membuat batin saya terguncang,” jelasnya.

    Atas kunjungan pimpinan Pondok Gontor Ponorogo ke Palembang untuk bertakziah pada Jumat (9/9/2022), Soimah menyampaikan terima kasih.

    Kunjungan pimpinan Pondok Gontor itu, lanjut dia, dimaknai sebagai suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga korban.

    “Tujuan mereka mengunjungo saya dan keluarga dapat saya maknai sebagai bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga kami yaitu untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa agar keluarga kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami,” kata Soimah.

    Baca Juga: Viral! Video Pelajar Mau Mesum di Kamar Mandi Warung Digerebek Warga Madiun

    Lebih lanjut, Soimah menyampaikan sebagai seorang ibu dari korban akan tetap terus melanjutkan perjuangan anaknya.

    Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat berceloteh ingin memperbaiki sistem di pondok pesnatren. Namun, dirinya waktu itu tidak menangkap poin penting dalam keinginan anaknya tersebut.

    Baru setelah meninggal dunia, Soimah mengaku baru mengetahui maksud dari celotehan anaknya tersebut. Yakni almarhum ingin memperbaiki sisitem di lembagan pendidikan mana pun supaya tidak terjadi tindak kekerasan.

    Baca Juga: Polisi Amankan 5 Barang Bukti Penganiayaan Santri Pondok Gontor, Ada Tongkat yang Patah

    “Saya sebagai seorang ibu dari Albar Mahdi tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya. Karena sebelum anak saya meninggal almarhum sellau berceloteh kepada saya yang ingin memperbaiki sistem ponpes. Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada seioritas,” tulis Soimah di akun Instagramnya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.