Ini Dia Daerah Paling Muda Se-Karesidenan Madiun

Memperingati hari jadi ke-102, Kota Madiun merupakan daerah termuda di Karesidenan Madiun.

Ini Dia Daerah Paling Muda Se-Karesidenan Madiun Wali Kota Madiun, Maidi, bersama sejumlah pejabat merayakan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun dengan memotong tumpeng di halama balai kota setempat, Sabtu (20/6/2020). (Istimewa/Pemkot Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pada Sabtu (20/6/2020) kemarin, Kota Madiun genap berusia 102 tahun. Tak ada gegap gempita, tidak ada hiburan menggema. Perayaan cukup dilakukan sederhana di tengan pandemi virus Corona.

    Dibandingkan usia Republik Indonesia yang baru akan memasuk usia 75 tahun kemerdekaan pada 17 Agustus mendatang, usia Kota Madiun lebih tua 27 tahun. Namun, dibandingkan daerah lain di Karesidenan Madiun, Kota Madiun menjadi yang paling muda.

    Mari kita bandingkan, Kabupaten Madiun sudah berusia 452 tahun. Begitu juga dengan Kabupaten Magetan 345 tahun. Kabupaten Ngawi lebih tua lagi yakni 662 tahun, disusul Kabupaten Ponorogo 524 tahun, dan Kabupaten Pacitan yang sudah berusia 275 tahun.

    Kota Madiun Jadi Daerah Pertama Zona Hijau Covid-19, Ini Kata Gubernur Jatim

    Kata "muda" memang menjadi penekanan Wali Kota Madiun, Maidi, dalam Hari Jadi ke-102 Kota Madiun ini. Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut ingin agar Kota Madiun terus berpenampilan muda meski usianya sudah lebih dari seabad.

    "Kata muda bisa diwakili banyak hal. Bisa muda dilihat dari fisiknya, tenaganya, semangat bekerjanya, dan kreativitasnya. Sikap-sikap itu harus ada di Kota Madiun," tulis Wali Kota Maidi dalam unggahannya di Intagram @pakmaidi, Sabtu.

    Selamat Hari Jadi Ke-102 Kota Madiun! Usia Boleh Tua, Penampilan Harus Muda

    Agar tetap terlihat muda, Pemkot terus terus membenahi wajah kota sehingga lebih cantik dan kekinian.  Wali Kota Maidi menjelaskan pembangunan ini bukan sekedar mengubah wajah kota. Namun, menjadi upaya Pemkot dalam membuat lompatan perekonomian yang tiga bulan terakhir terkendala karena adanya pandemi Covid-19.

    "Perekonomian harus memiliki lompatan untuk mengejar kekurangan selama pandemi ini. Makanya pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi terus jalan. Saat pandemi selesai, ekonomi kita langsung tancap gas. Lompatan seperti ini penting dipersiapkan. Kalau tidak bergerak dari sekarang, bagaimana mau terjadi lompatan. Jangankan lompatan, jalan saja mungkin akan susah," jelasnya.

    Ada Pendekar Pakai Masker, Ini Makna Logo Hari Jadi ke-102 Kota Madiun

    View this post on Instagram

    Hari Jadi ke-102 Usia Boleh Tua, Penampilan Tetap Muda Tepat hari ini, Sabtu (20/6), kota kita berusia 102 tahun. Ya, Kota Madiun sudah cukup tua jika dilihat dari angka usianya. Tetapi masih muda kalau dibandingkan daerah tetangga. Kabupaten Madiun sudah berusia 452 tahun. Begitu juga dengan Kabupaten Magetan (345 tahun), Kabupaten Ngawi (662 tahun), Kabupaten Ponorogo (524 tahun), dan Kabupaten Pacitan yang sudah berusia 275 tahun. Karenanya, penampilan kota kita harus tetap muda dibanding daerah sekitar. Begitupula semangatnya. Kata muda bisa diwakili banyak hal. Bisa muda dilihat dari fisiknya, tenaganya, semangat bekerjanya, dan kreatifitasnya. Sikap-sikap itu harus ada di Kota Madiun. Kita sudah mulainya. Dari segi fisik, Kota Madiun sudah memiliki penampilan baru. Biarpun pembangunan belum usai, penampilan baru kota kita sudah mulai terlihat. Pembangunan memang terus berjalan walaupun di tengah pandemi Covid-19. Terutama pembangunan yang bermuara pada peningkatan ekonomi di Kota Madiun. Pedestrian Jalan Pahlawan, Taman Sumber Umis, sentra kuliner Rimba Darma dan lain sebagainya. Pembangunan di jantung kota itu akan merubah wajah kota kita lebih fresh, indah, cantik, menarik, ikonik, dan lebih muda tentunya. Semangat membangun ini bukan sekedar merubah wajah kota. Tetapi juga upaya Pemerintah Kota Madiun dalam membuat lompatan perekonomian yang tiga bulan terakhir terkendala Covid-19. Perekonomian harus memiliki lompatan untuk mengejar kekurangan selama pandemi ini. Makanya pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi terus jalan. Saat pandemi selesai, ekonomi kita langsung tancap gas. Lompatan seperti ini penting dipersiapkan. Kalau tidak bergerak dari sekarang, bagaimana mau terjadi lompatan. Jangankan lompatan, jalan saja mungkin akan susah. Peringatan Hari Jadi kali ini memang tidak ada yang sifatnya seremonial. Yang hura-hura dan penuh kegembiraan. Tetapi dirayakan dengan kegiatan yang sarat makna, berdoa bersama mengharapkan berkah dari Tuhan YME

    A post shared by Pak Maidi (@pakmaidi) on

     



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.